IJL.Com- Layaknya sutradara di belakang layar, begitu cara kerja Ibrahim Ar-Rasyid, penggawa skuat Satria Muda. Dibekali doa ibu.
Performa Ibrahim Ar-Rasyid tidak kalah cemerlang dengan barisan tridente Satria Muda (Irgi Fahrezi-Ilmi Baihaqi-Ilham Sidiq). Bukan seorang pencetak gol ulung memang tapi visinya saat mengolah si kulit bundar benar-benar layak dapat bintang.
Muncul dari lini kedua membuat Abim, sapaan akrabnya kerap luput dari perhatian benteng musuh. Faktanya, 75 persen dari 15 gol Satria Muda adalah buah rancangan bocah yang mengidolakan Lionel Messi tersebut.
Dari beberapa catatan pertandingan, Ibrahim juga cukup berani melepas tembakan jarak jauh. Terbilang cukup efektif untuk menguji nyali kiper lawan, imbasnya kepercayaan diri rekan-rekan setimnya ikut menanjak.
Peran Ibrahim tak ubahnya bak sutradara dari belakang layar. Diam-diam menghanyutkan, begitu istilah yang diambil oleh sang pelatih, Bakti Rosdianto.
"Skill dan visinya berbanding lurus, energi Abim sangat bermanfaat untuk rekan-rekan setimnya," ujar Bakti.
"Dia bukan hanya pemain yang mengandalkan skill individu tapi punya jiwa fighter juga. Karakternya diam-diam menghanyutkan," tambah Bakti seraya tersenyum penuh arti.
Bakti memang beruntung memiliki Ibrahim. Tidak hanya visi, anak asuhnya itu juga punya tingkat akurasi handal dalam urusan bola-bola mati.
Ya, seperti yang sudah dibilang, Ibrahim adalah seorang sutradara belakang layar. Kilau cahaya lampu panggung tidak membuat dirinya "tergoda" hingga lupa daratan akan pentingnya skenario tim Satria Muda.
"Kreator sekaligus pemutus serangan tim lawan, begitulah peran krusial Abim. Bola-bola matinya juga sangat bagus," ungkap Bakti.
"Ada trio kidal di tim kami yaitu Irgi Fahrezi, Fajri Zaldiansyah dan tentunya Ibrahim Ar-Rasyid. Luar biasa mereka," tegas Bakti.
Meski demikian, Bakti mengakui Ibrahim bukannya tanpa celah. Ia menyebut anak didiknya tersebut masih seringkali kehabisan bensin di atas lapangan.
"Tapi masih kurang dalam stamina, sering kewalahan saat situasi transisi. Harus ada latihan ekstra untuk menambah speed dan powernya. Satu yang pasti, ia sadar dengan kekurangannya tersebut," ucap Bakti.
Di Satria Muda, Ibrahim memanggul nomor punggung 12 yang terbilang punya ikatan emosional. Bakti sendiri menyebut itu adalah pilihan anak asuhnya sendiri.
"Saya memilih nomor punggung 12 karena itu tanggal lahir ibu saya. Ini sebagai bentuk penghormatan," tegas Abim membuka rahasia.