IJL.Com- Bertatap muka secara langsung dengan pelatih anyar Persija Jakarta, Julio Banuelos Saez jadi pengalaman berharga untuk Washiyatul Akmal. Upgrade ilmu lagi.
Persija resmi menunjuk Julio Banuelos Saez pada Sabtu (8/6) sebagai pengganti Ivan Kolev yang mengundurkan diri. Pria asal Spanyol itu dikontrak selama akhir musim 2019 untuk membesut Riko Simanjuntak dan kawan-kawan.
Julio tidak sendiri, selama membesut Persija ia akan didampingi rekan senegaranya, Eduardo Perez sebagai asisten pelatih. Seperti diketahui, duo matador tersebut adalah "tangan kanan" Luis Milla sewaktu masih membesut Timnas Indonesia. Praktis, aroma sepak bola Tanah Air bukan hal asing untuk keduanya.
Kedatangan Julio tidak hanya menjadi angin segar untuk skuat senior. Tim junior juga kebagian imbasnya. Pada Minggu (9/6) di National Youth Centre PSSI, Sawangan, siraman ilmu ia limpahkan untuk tim kepelatihan Persija Academy.
Seperti yang diungkapkan oleh Washiyatul Akmal, asisten pelatih Persija U-20. Bertatap muka secara langsung dengan eks entrenador Alaves itu adalah sebuah pengalaman tak ternilai harganya.
Kuliah tujuh menit (kultum), mungkin begitu istilahnya. Menurut Akmal, Julio adalah tipe pelatih yang humble dan tak segan untuk tukar ilmu.
"Iya ada meeting pro elite academy, kebetulan kan sekarang direktur tekniknya coach Eduardo. Julio orangnya juga enak banget, gampang dekat dengan orang baru, apa yang mereka berdua dapat di Spanyol nantinya akan dituangkan ke Persija," ungkap Akmal.
"Mereka berdua saat ini sedang membangun masa depan pembinaan usia muda tidak hanya di Persija namun juga Indonesia karena itu butuh proses, pesannya kita semua dari tim pelatih tingkat akademi sekalipun harus ikut kerja keras," terang pria yang sukses membawa Macan Kemayoran meraih gelar Liga Indonesia 2001 saat masih aktif menjadi pemain itu.
Tidak heran, senyum mengembang terus dilemparkan founder CISS Soccer Skill tersebut. Bahwasannya Akmal memang seperti mendapat pencerahan baru.
"Bagi saya pribadi pertemuan kemarin jadi upgrade ilmu juga, ibarat dapat pentium terbaru nih," tambah pelatih yang pernah membesut IJL Elite 2017 itu seraya tertawa lebar.
Akmal sendiri yakin Persija bisa bangkit dari keterpurukan di tangan Julio dan Eduardo. Ia juga sedikit meraba-raba gaya permainan Macan Kemayoran tidak akan jauh berbeda dengan filosofi yang diterapkan Luis Milla untuk Timnas Indonesia.
"Bukan bermaksud membandingkan dengan pelatih sebelumnya (Kolev), yang pasti beda karakter juga beda filosofi dan metode. Julio dan Eduardo lebih muda jadi ya auranya memang terasa lebih sepak bola modern," ucap Akmal.
"Persija di tangan Julio? Ya saya kira dari sisi gaya permainan tidak jauh berbeda dengan yang pernah kita lihat saat Timnas Indonesia arahan Luis Milla," tutup Akmal.