IJL.Com- Bagi para pendiri, nama Giras FC mempunyai banyak arti. Dari yang mengundang gelak tawa sampai pelecut semangat tanpa henti ada di dalamnya.
Giras dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri mempunyai arti linen kasar. Biasanya sering digunakan dalam istilah di dunia konveksi. Seperti diketahui, linen merupakan bahan untuk membuat pakaian dimana bahan utamanya adalah serat-serat tumbuhan.
Namun secara konteks budaya pada akhirnya kata giras mengalami perluasan makna. Dalam bahasa Sunda juga keseharian orang Betawi pinggiran artinya lebih kepada sukar ditangkap atau dijinakkan.
Dari penjabaran di atas, asal muasal nama Giras FC sepertinya lebih punya hubungan emosional dengan versi yang kedua. Salah satu pendiri sekaligus manajer tim yakni Rudi Susanto pun mengakui hal tersebut.
"Bagi kami Giras lebih punya arti penuh semangat atau gesit. Kebetulan pendirinya banyak orang Sunda, nah gesit itu kan artinya susah ditangkap," ujar Rudi.
Tidak butuh waktu lama bagi para pendiri memproklamirkan nama Giras FC. Pun begitu dengan pembuatan logo tim, Rudi sendiri yang memang turun tangan langsung.
"Awalnya ini spontanitas Bang Boy, penasihat Giras FC. Keunikan tersebut yang membuat para pendiri lainnya langsung setuju, tidak butuh waktu lama," ungkap Rudi.
"Saya sendiri hanya butuh waktu satu minggu untuk pembuatan logo yang disesuaikan dengan filosofi tim. Langsung diajukan dan teman-teman lainnya setuju," sambung Rudi.
Sepanjang dua tahun berdiri, nama Giras FC memang makin dikenal dalam kancah persepakbolaan usai dini khususnya kawasan Jabodetabek. Tidak hanya soal sepak terjang barisan "Si Pitung Cilik" namun juga keunikan nama yang mereka bawa.
Ya, banyak orang ternyata penasaran dengan arti dari nama Giras FC. Gelak tawa pun sempat mewarnai.
"Kejadian unik? Ya ada, saya bahkan ingat sampai sekarang. Waktu turnamen Bhayangkara Tigaraksa di Tangerang, panitia sempat bertanya apa arti Giras. Nah anak-anak dengan lantang menyebutnya gigi keras," kenang Rudi seraya tertawa.
Apapun arti Giras, Rudi menganggapnya jadi sebuah pelecut semangat baru untuk mereka. Bahkan para pendiri disebutnya kini sudah punya "label" lebih istimewa.
"Kalau kita para pendiri juga tak mau kalah, punya arti sendiri. Giras bagi kami adalah gila tapi waras," ujar pria kelahiran Jakarta, 8 September 1974 itu.
"Karena yang terlibat itu orang-orang gila bola semua yang mau berkorban waktu, tenaga dan materi untuk kepenntingan dan kemajuan anak-anak," tandas ayah gelandang Giras FC U-11, M Ridwan Amrullah itu.
