IJL.Com- Perlahan tapi pasti, Daffa Zaidansyah diprediksi akan terus mencuri perhatian publik IJL Mayapada 2018. Punya postur yang terbilang jangkung dengan berat badan ideal jadi modal istimewa bek bernomor punggung 19 tersebut.
All Star Galapuri U-11 tengah menikmati masa bulan madu di kompetisi IJL Mayapada 2018. Seperti diketahui di pekan ke-10 mereka mampu membuat kejutan dengan membekuk tim papan atas Serpong City Soccer School dengan skor 4-3. Tak sampai disitu, SSB kawakan sekelas Salfas Soccer pun tak ketinggalan dibekapnya lewat keunggulan dua gol tanpa balas.
Damar Bhawono, ruh permainan All Star Galapuri harus diakui memang masih jadi aktor utama di balik kemenangan yang diraih All Star Galapuri. Namun bicara fakta di atas lapangan, ada nama yang tak bisa ketinggalan untuk naik panggung yakni Daffa Zaidansyah.
"Saya pernah menyinggung Daffa saat membahas Damar. Betul, Daffa semakin berkembang, dalam dua pertandingan di pekan ke-10 kemarin, dia juga aktor utama kemenangan kami. Anak ini harus diakui adalah pilar All Star Galapuri," ujar sang pelatih, Munir.
"Jangan dilupakan pengalaman bermain di IJL U-11 musim sebelumnya juga membuat Daffa kian dewasa, ia ambil banyak pelajaran 2017 kemarin," sambungnya.
Pernyataan Munir memang benar adanya, sebagai seorang bek Daffa mampu membuat penyerang-penyerang Serpong City dibuat jauh lebih berkeringat. Bahkan gol penentu ia ciptakan ke gawang The Wolf saat itu.
Saat jumpa Salfas Soccer, pemain lawan justru dibuat mati kutu sepenuhnya. Gol pertama ke gawang Salfas pun adalah andil besar bocah kelahiran Tangerang, 10 Juli 2017 itu.
"Dia disiplin dan pandai membaca serangan lawan. Posturnya terbilang tinggi dapat menjadi modal sebagai seorang stopper," ujar Munir.
"Awal gabung di Galapuri, Daffa bermain sebagai seorang bek sayap. Tapi saya lihat dia punya keunggulan dari segi postur dan tak ragu saya tempatkan jadi seorang stopper. Daffa punya kelebihan saat duel fisik bola udara dan satu lawan satu," terang pelatih berusia 43 tahun itu.
Untuk ukuran pemain seusianya, Daffa memang punya keuntungan dengan keunggulan dari segi postur yang dimiliki yakni dengan tinggi 143 cm dan berat 35 kg. Tidak heran, beberapa kali duel bola udara mampu dengan mutlak dimenangkannya. Selain itu untuk urusan tendangan bebas, sepakan bolanya pun tak kalah berkelas.
"Kalau free-kick, kami memang punya dua pilihan antar Daffa dan Damar. Daffa tak kalah dengan Damar dalam hal ini. Kami selalu lihat situasinya di atas lapangan," ujar Munir.
"Untuk corner, saya memang selalu instruksikan Daffa agar tak ragu untuk berduel, terutama di bola udara. Kami sangat beruntung punya anak ini. Sekilas mengingatkan saya seperti Hamka Hamzah," tandas Munir.