IJL.Com- Pertahanan lapis baja KMJR Cilegon hampir saja membuat ASIOP Apacinti frustrasi. Untung ada Pinu.
Laga ASIOP Apacinti kontra KMJR Cilegon bisa disebut sebagai salah satu pertandingan dengan intensitas perang taktik terbaik pada pekan ke-18 IJL U-13 Grup Sensation. Ketat, penuh determinasi, adu kuat mental di atas rumput hijau.
ASIOP sendiri terlihat lebih aktif membangun serangan. Namun tidak mudah bagi Mutiara dari Senayan membongkar pertahanan lapis baja KMJR Cilegon.
Raka Nur Asikin, Fauzul Iman, Alief Faisal Hidayat dan sang kiper, Rio Saktiawan hampir saja membuat anak-anak ASIOP frustrasi. Harus diakui gaya penampilan KMJR di pekan ke-18 kemarin benar-benar militan nan heroik.
"Kalau bicara permainan saya cukup puas, kami bisa bermain dengan intensitas tinggi dan konsisten. Soal hasil akhir mestinya bisa cetak lebih dari satu gol," ujar pelatih ASIOP, Yayat Supriyatna seraya tersenyum.
"Tapi memang tidak mudah membekuk KMJR, mereka kuat secara fisik," tambah Yayat.
Menguras taktik itu yang diakui Yayat saat berhadapan tim dengan gaya permainan militan seperti KMJR. Sedikit "menyiksa" tapi buat kesabaran bisa dipetik manis.
Beruntung memang ASIOP punya penyerang sekelas Odilo Pinutusta. Lolos dari jebakan offside, pemain bernomor punggung 17 itu dengan kepala dingin menceploskan bola ke gawang Rio Saktiawan di menit ke-29.
"Kami pakai dua strategi. 15 menit pertama anak-anak press atas dan tidak bisa tembus pertahanan lawan karena KMJR bermain sangat disiplin. 10 menit sebelum turun minum, bertahan di bawah, andalkan Yasin sendirian untuk counter di depan," terang Yayat.
"Babak kedua saya minta pemain banyak shooting dari second line dan gol Pinu hasil dari sepakan yang bisa ia belokkan," tambah pelatih kelahiran Bandung itu.
Kemenangan ASIOP juga bisa jadi kepuasan tersendiri untuk Yayat. Ya, setidaknya ia unggul satu langkah dari Harmawan "Awank" Hidayat, pelatih KMJR, rekannya sesama fans Arsenal.
Derby rasa Meriam London untuk sementara memang berhasil dikuasai oleh Yayat. Namun tidak menutup kemungkinan, Awank kembali datang lagi dengan motivasi berlipat-lipat.
"Ha-ha-ha, unggul tipis-tipis. Saya juga terimakasih untuk coach Awank karena sudah diberi cinderamata pin Arsenal. Senang sekali rasanya," ujar Yayat.
ASIOP sendiri saat ini ada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan 30 poin dari sembilan laga. Masih ada empat pertandingan tersisa di babak penyisihan grup, dua diantaranya berlabel laga super big-match.
"All Star Galapuri, Stoni Indonesia, Salfas Soccer dan Maesa Cijantung. Tidak ada pesan khusus untuk anak-anak, yang terpenting jika terpilih untuk dimainkan maka harus berusaha beri penampilan maksimal," tandas Yayat.