IJL.Com- ASTAM sedang benar-benar "menikmati" terjalnya arus kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11. Tetap pulang dengan kepala tegak, pantang kibarkan bendera putih.
ASTAM harus puas membawa pulang catatan satu kalah dan satu imbang dalam lanjutan laga pekan keempat IJL U-11, Minggu (6/3). Dibekuk Bimba FC (0-6) dan berbagi angka dengan Serang City Soccer (0-0) menjadi torehan maksimal tim yang bermarkas di Lapangan Skadron 21 Penerbab, Pondok Cabe, Tangerang Selatan tersebut.
Itu artinya dari delapan laga yang sudah dilakoni sejak pekan pertama, ASTAM belum sama sekali mencicipi manisnya poin penuh lewat rangkuman dua seri dan enam kalah. Namun hal tersebut tidak membuat sang pelatih, Teguh Purwanto terlalu ambil pusing.
"Materi pemain ASTAM di IJL U-11 musim ini mayoritas memang anak-anak baru jadi saya sebagai pelatih intinya ingin terlebih dahulu memberikan mereka kesempatan dalam hal jam terbang," jelas Teguh.
"Di sini saya tegaskan, orientasi kami saat ini bukan kemenangan semata. Perbanyak jam terbang, saya rasa jauh lebih penting," seru Teguh lagi.
Menjadi tantangan tersendiri tentunya sebagai pelatih untuk meramu chemistry anak-anak asuhnya. Soal yang satu ini, Teguh meyakini semakin ditempa akan semakin mahal nilainya ibarat sebilah keris sakti.
"Chemistry penting untuk dibentuk agar kepercayaan diri semua pemain makin tinggi. Sekarang memang masih terus ditempa termasuk mental juga, inilah yang saya maksud jam terbang dengan orientasi pembinaan," ujar Teguh.
"Perjalanan anak-anak ini masih akan terasa sangat panjang. Ada kelebihan dan ada kekurangan ya itu wajar. Namanya proses," tambah Teguh seraya tersenyum.
Terlihat jelas memang pantang bagi ASTAM mengibarkan bendera putih walaupun derasnya arus kompetisi membuat Elgi Yuliansyah dan kawan-kawan terombang-ambing bak perahu di lautan lepas. Apalagi dari balik pahitnya kekalahan, Teguh punya misi agung sebagai bekal masa depan anak-anak didiknya.
"Dibanding pekan pertama, saya lihat ada peningkatan dari anak-anak dimana tidak lagi mudah panik. Ini yang saya catat betul," ujarnya.
"Selain itu sama seperti musim-musim sebelumnya, saya juga terus mencoba dan mencoba agar semua pemain punya karakter serbabisa sehingga ada sistem rotasi posisi. Tidak lain, ini sebagai bekal masa depan mereka juga nantinya," tandas Teguh.