IJL.Com- Striker Alba FC U-11, Rayasca nampaknya meyakini tidak ada tetes keringat yang jatuh sia-sia di atas rumput hijau. Dari Bandung, mimpi itu dikayuh.
Alba tampil tokcer saat melakoni laga pekan keempat Indonesia Junior League (IJL) U-11, Minggu (6/3). Bermain di medan yang cukup terjal karena lapangan diguyur hujan tidak membuat skuat asuhan Kuswanto itu gamang.
Hasilnya di laga pertama, Sukabumi Pro Soccer ditekuk lewat skor tipis, 2-1. Pada pertandingan kedua, giliran Bogor Soccer School dihujani empat gol tanpa balas.
Striker mungil andalan Alba, Rayasca sukses membetot perhatian. Gol pembuka ia lukiskan di menit ketiga ke gawang Bogor Soccer School. Selebihnya, manuver-manuver bocah kelahiran Cimahi, Jawa Barat tersebut kerapkali menyihir rumput hijau.
Datang jauh-jauh dari Bandung, Ray seperti ingin memberi sinyal enggan pulang dengan tangan kosong. Ia meyakini, tidak ada tetes keringat yang jatuh sia-sia di atas rumput hijau.
"Biasanya saya berangkat jam empat subuh dari Bandung. Naik mobil, tapi pernah juga naik motor. Bareng ayah, ibu sama adik juga yang masih bayi," ungkap Ray.
"Capek? Engga sama sekali. Saya justru senang dan mau beri bukti bisa tetap tunjukkan permainan terbaik meski datang dari jauh," tegas Ray.
Embun pagi seperti sudah jadi sahabat Ray demi mengayuh mimpi. Rasa kantuk ia lawan, indahnya mencetak gol sudah begitu terbayang-bayang.
"Di jalan paling istirahat kalau mau shalat subuh saja," ujar Ray.
"Ya pergi masih gelap, pulang ke Bandung juga sudah gelap, biasanya habis maghrib baru sampai. Pernah sudah jam 10 malam," tutur Ray seraya melempar senyum.
Berbeda dibanding anak-anak Bandung lainnya, Ray mengaku termotivasi berseragam Bali United suatu saat kelak. Pasalnya ada sosok idola penggawa 'Laskar Serdadu Tridatu' dijadikan panutan.
"Bali United! Ya, karena menurut saya mainnya jauh lebih bagus daripada Persib," ujar Ray sambil tersenyum.
"Saya sangat mengidolakan Privat Mbarga. Semoga suatu saat nanti bisa kesampaian foto bareng," tandas Ray.
Sejauh ini sudah empat gol disumbangkan Ray untuk Alba. Garis finis masih jauh dan mimpi terus dikayuh, bukan tidak mungkin pundi-pundi golnya makin bertambah.