IJL.Com- Cara Indonesia Junior League mengemas kompetisi sepak bola usia dini membuat owner Batalyon FA, Haryo Ari jatuh hati. Debutan yang ingin banyak menyerap ilmu.
Batalyon Football Academy selesai menjalani proses screening pemain untuk menatap kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim 2024. Status tim debutan yang melekat otomatis membuat tim asal Pancoran, Jakarta Selatan tersebut ditaburi gairah berlebih.
Pendiri Batalyon FA, Haryo Ari Wijaya turut mendampingi anak-anak didiknya menjalani rangkaian screening. Terlihat jelas antusiasme dalam wajahnya.
"Tujuan pertama kami ikut IJL jelas menambah jam terbang anak-anak sekaligus melihat sejauh mana pengaplikasian apa yang didapat selama proses latihan," ujar Haryo.
"Kalau ditanya spesifik kenapa IJL? Karena saya suka cara IJL mengemas sebuah kompetisi sepak bola usia dini," tambah Haryo seraya tersenyum.
Secara pribadi, Haryo sendiri sudah lama ikut merasakan atmosfer kompetisi IJL. Seperti diketahui, salah satu putranya yakni Reizky Prayata pernah menembus jajaran skuat IJL All Stars musim 2020/2021 saat berseragam Tajimalela FA.
Praktis, kenangan Haryo ikut terseret. Ia mengakui IJL adalah barometer dalam menciptakan atmosfer sepak bola usia dini yang kental secara sportainment.
Ya, Haryo tak memungkiri cara IJL mengemas sebuah kompetisi membuat Batalyon FA jatuh hati. Selanjutnya? Tinggal beraksi!
"Team Of The Week IJL itu selalu ditunggu. Itu pengalaman yang saya rasakan sebagai orangtua saat Reizky masih main di IJL. Deg-degan nunggunya, anak deg-degan, saya juga jadi ikut deg-degan," ujar Haryo seraya tersenyum lebar.
"Tapi bukan berarti Team Of The Week membuat pemain jadi tampil individual melupakan kepentingan tim, tapi justru si pemain itu punya karakter. Itu yang saya suka bagaimana cara IJL mengemas kompetisi termasuk dengan adanya komentator pertandingan dan video di Youtube. Selalu ada cerita tiap pekannya," seru Haryo.
Haryo juga menegaskan Batalyon FA tak punya target muluk-muluk di gelaran IJL. Menurutnya, bertemu dengan lawan-lawan yang sudah punya reputasi dalam kancah pembinaan sepak bola usia dini ibarat pengalaman mahal selama kompetisi.
"Harapan saya? Anak-anak Batalyon bisa menimba, menyerap dan membawa pulang ilmu dari semua lawan yang akan dihadapi," ujar Haryo.
"Ada edukasi yang harus kami dapat selama mengikuti atmosfer IJL. Anak-anak harus terbiasa dengan atmosfer kompetisi seperti yang dikemas oleh IJL. Bukan hanya pemain, pelatih saya rasa juga akan banyak belajar," tandas Haryo.