IJL.Com- Java Soccer Academy punya tekad jauh lebih berbeda di kompetisi Indonesia Junior League U-11 2020. Jika bisa konsisten, habitat papan atas bukan sekadar mimpi siang bolong.

Pengalaman adalah guru terbaik. Kalimat bijak tersebut ternyata jadi pegangan Java untuk mengarungi kompetisi IJL U-11 2020.

Asam garam pengalaman musim lalu mereka petik jadi pelajaran berharga. Hasilnya, laga pekan pertama IJL U-11 2020 yang berlangsung pada Minggu (6/9) ditutup dengan senyum cemerlang.

Seperti diketahui, Java tampil maksimal saat menyudahi perlawanan Pelita Jaya Soccer School dan M'Private Soccer School. Total ada empat gol dibawa pulang ditambah catatan clean-sheet.

"Java untuk gelaran IJL tahun ini berangkat dari pengalaman musim lalu dimana kami ada di papan bawah. Bicara tim U-11 sudah kami siapkan jauh-jauh hari sebelum pandemi Covid-19, begitu ada pandemi kami tetap fokus menggelar latihan secara online," ujar sang pelatih, Ahmad Sahal.



"Kami bangun kedekatan pemain, satukan tujuan, persiapkan dengan sebaik-baiknya. Paling terpenting, tidak membebankan tim untuk bisa menang, tujuannya agar anak-anak bisa bermain lepas dan tidak melihat nama besar seperti Pelita dan M'Private yang notabenenya selalu ada di papan atas setiap tahunnya," tambah Sahal.





Sahal sendiri mengakui sangat terkejut dengan hasil ciamik yang digondol Burhanudin Yusuf dan kawan-kawan. Namun memang sepak bola bukan soal hitung-hitungan di atas kertas.

Faktanya, anak-anak Java memang pantas mendulang kemenangan. Tampil amat kolektif di tiap jengkal lini membuat mereka lebih cerdik memanfaatkan peluang dibanding lawan-lawannya.

"Di awal pertandingan kami mencoba realistis karena melawan tim yang biasa di papan atas setiap musimnya. Jadi hanya berharap anak-anak bisa mengimbangi, tidak lebih," ujar Sahal.



"Secara keseluruhan, jelas sangat terkejut karena di awal musim bisa mengalahkan Pelita dan M'Private karena materi pemain sebenarnya belum komplet. Sekali lagi, kami benar-benar sangat terkejut," pungkas Sahal.