Daya Pikat Muhammad Arbi Membius Pemain Legendaris Timnas Indonesia dan Persija Jakarta




IJL.Com- Pemain SSJ Kota Bogor, Muhammad Arbi sontak menjadi buah bibir pada laga pekan pertama Indonesia Junior League U-11. Pantas saja pemain legendaris Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Nur Alim dibuat terpesona.

Total tujuh poin dikantongi SSJ Kota Bogor saat berlaga pada pekan pertama IJL U-11 2020, Minggu (6/9). Satu imbang, satu menang dan satu kalah jadi raihan maksimal untuk anak-anak Kota Hujan.

Salah satu pemain SSJ Kota Bogor, Muhammad Arbi menjadi pusat perhatian di atas lapangan. Gelandang serang berpostur mini tersebut mengundang perhatian sekaligus decak kagum legenda hidup sepak bola Tanah Air, Nur Alim yang bersama rekan-rekannya sejawatnya di Persija Glory 2001 seperti Washiyatul Akmal, Agus Supriyanto dan Warsidi Ardi secara khusus datang ke Lapangan Yon Arhanud 1 Kostrad, Serpong, Tangerang Selatan, tempat IJL musim 2020 digelar.

Licin nan gesit. Ya, alamat bahaya memang jika memandang Arbi dari segi postur semata. Semakin "tidak terlihat", semakin berbahaya pula pemilik nomor punggung 20 tersebut.

Bukan hanya sekadar bermodal kecepatan, Arbi juga sangat cerdik mengatur sirkulasi serangan. Gaya olah si kulit bundarnya pun aduhai nian. Pantas saja namanya tak pernah luput dari pengamatan komentator pertandingan. Kecil-kecil cabe rawit ya jelas bukan 'anak bawang'.

Performa Arbi sudah bikin gemas Nur Alim Cs dan tentunya IJLovers. Terbukti ada dua gol dibukukan saat laga SSJ Kota Bogor versus Remci.

Selepas pertandingan kontra Remci usai, Nur Alim sendiri yang langsung "mewancarai" Arbi. Mic disodorkan oleh sang legenda, wejangan dilayangkan tidak jarang menguras gelak tawa.

"Saya lihat Arbi ini punya skill dan teknik serta visi bermain di atas teman-teman seusianya. Ayo terus ditempa lagi dengan jam terbang dan kompetisi," ujar Nur Alim.



"Saya ga yakin nih usia Arbi 11 tahun, kayanya sih 13 lewat ya?", sambung Nur Alim seraya tak kuasa menahan tawa.



Di depan Nur Alim juga, Arbi blak-blakan ingin menjadi pemain Timnas Indonesia. Soal panutan, nama bintang Persib Bandung yakni Febri Hariyadi disebut.

"Mengidolakan Febri? Oh iya bagus, kan kamu juga gelandang serang, ya ga melenceng lah," tutur bek Timnas Indonesia era 90-an itu kembali tertawa lepas.

"Coba ayo Arbi, mulai sekarang harus lebih banyak makan ya, makan yang sehat. Supaya badannya bisa lebih tinggi lagi. Ayo mana ibunya Arbi? Tolong dibantu ya Bu," sambung Nur Alim kembali menggoda si bocah.





Nur Alim juga berpesan, masa pandemi Covid-19 seperti saat ini bisa jadi momen pentingnya edukasi gaya hidup sehat dimulai dari level pembinaan sepak bola usia dini. Bukan hanya soal pola makan saja namun juga disiplin waktu.

"Menurut saya protokol kesehatan itu lebih daripada pakai masker, cuci tangan, jaga jarak tapi juga gaya hidup mulai dari pola makan gizi seimbang sampai mengatur kedisiplinan anak-anak, jam tidur misalnya," ujar Nur Alim.



"Ini sebenarnya, tombak pembinaan sepak bola usia dini adalah di peran serta orangtua. Di atas lapangan, biarkan anak-anak bermain dengan gembira di bawah arahan pelatihnya karena semua sudah ada kelasnya, ada jenjangnya. Sedangkan di luar, bantu anak-anak kita ini dari segi penerapan kedisplinan, modal ke depan untuk dibawa ke level profesional, sangat penting sekali," tutup Nur Alim.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa