IJL.Com- Komunikasi di sektor lini belakang diyakini masih menjadi PR terbesar BMIFA U-13. Tak ada kata terlambat untuk beberes.
Menang, kalah ataupun seri, sejatinya tidak ada bulir keringat terbuang percuma di atas rumput hijau. BMIFA tengah memetik proses tersebut di kompetisi Indonesia Junior League U-13 musim 2020.
Dari dua laga yang sudah dilakoni, BMIFA terpaksa mengakui keunggulan lawan-lawannya. Setelah sebelumnya ditekuk GRT Sitanala, baru-baru ini tepatnya Sabtu (19/9) dalam laga lanjutan pekan ketiga IJL U-13 dari Grup A, mereka harus menyerah di tangan Satria Muda dengan skor 0-3.
Meski demikian harus diakui saat laga kontra Satria Muda ada peningkatan dijajaki BMIFA. Utamanya saat dalam proses menyusun serangan, cengkraman lebih menggigit ditunjukkan Aswan Fawwaz dan kawan-kawan.
Beberapa kali serangan udara BMIFA dari sektor lini sayap kerap membuat pertahanan Satria Muda kerepotan. Namun sayang memang selalu mentok di ujung jalan.
Ditemui seusai pertandingan, pelatih BMIFA , Amsori mengaku sudah menemukan pekerjaan rumah yang kudu ia bereskan. Kuncinya ternyata satu, komunikasi.
"Saya akui ada peningkatan dibanding laga sebelumnya, tapi kami memang masih bermasalah soal komunikasi," ujar Amsori.
"Terutama di sektor lini belakang, dua gol yang diciptakan Satria Muda saya lihat karena sinyal komunikasi kami terputus," jelas Amsori lagi.
Amsori juga menambahkan butuh waktu untuk membenahi PR tersebut, bukan sehari atau dua hari tentunya. Namun ia juga meyakini tidak ada kata terlambat.
"Semua juga kena imbasnya karena ada pandemi Covid-19, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) praktis membuat kami harus atur siasat atur jadwal program latihan supaya tidak melanggar aturan. Padahal semakin banyak intensitas latihan bersama jadi momen memperbaiki komunikasi pemain," ujar Amsori.
"Ya sekali lagi, ini hanya masalah komunikasi saja. Ibaratnya tinggal mengecangkan baut di lini belakang jadi tugas saya sebagai pelatih," tandas Amsori seraya tersenyum.
