IJL.Com- Kapten Student Soccer School U-13, Beryl Alsa mengakui timnya kedodoran saat dibekuk FCC Purwakarta. Tak mau berlarut-larut dalam kesedihan nama Steven Gerrard ikut disebut.
Student Soccer School terpaksa menelan pil pahit saat melakoni laga pekan kesembilan Indonesia Junior League (IJL) U-13. Berhadapan dengan FCC Purwakarta, mereka tersungkur lewat skor akhir, 0-2.
Padahal sebenarnya Student Soccer School terhitung mampu melayani determinasi serangan FCC Purwakarta. Sayangnya, perkara kedodoran mengubah alur permainan.
"Iya memang kami bermasalah dengan stamina. Jadi kedodoran sehingga tim lawan bisa memanfaatkan untuk curi gol," ujar kapten Student Soccer School, Beryl Alsa.
"Kalau kami tidak kehabisan stamina, mungkin tadi bisa berakhir imbang," sambung Beryl.
Beryl sendiri memang tampil cukup apik sebagai penjaga barikade lini pertahanan Student Soccer School. Dirinya terbilang rajin melepaskan intersep vital sehingga membuat para penggawa FCC Purwakarta kudu putar otak lebih kencang.
Ya, ban kapten yang melingkar di lengan jadi simbol kekuatan Beryl. Jelas, ada tugas ingin ia lakoni dengan penuh tanggungjawab.
"Ban kapten ini pastinya jadi motivasi tambahan. Kebetulan saya mengidolakan Steven Gerrard," seru Beryl.
"Menurut saya Gerrard adalah kapten yang patut dicontoh karena ia tahu bagaimana cara mengangkat semangat dan moral tim," tambah Beryl.
Karena itu pula, Beryl meminta rekan-rekan setimnya tidak mudah patah arang meskipun saat ini "awan gelap" masih menyelimuti kubu Student Soccer School. Percaya, badai pasti berlalu.
"Kami harus kembali disiplin dalam latihan. Termasuk memperbaiki stamina supaya tidak keteteran di lapangan," ucap Beryl.
"Kalau stamina penuh, saya yakin kami bisa bawa pulang poin," tandas Beryl.