IJL.Com- H-3 jelang laga pekan pertama IJL Mayapada U-13 kontra Satria Muda Football Academy (SMFA), pelatih Garec's 1978, Fakhri Rasyid mengaku masih buta kekuatan lawan. Bermain lebih sabar jadi salah satu skenario anak-anak Cengkareng.
Tidak ada sama sekali gangguan berarti di tengah persiapan Garec's jelang turun gelanggang di kompetisi IJL Mayapada U-13 musim 2018/2019, Minggu (14/9). Antusiasme pemain kian mencapai puncaknya, itu yang bisa jadi salah satu modal utama.
Bagi Garec's sendiri laga akhir pekan nanti akan jadi momen comeback mereka di kompetisi Indonesia Junior League setelah sempat absen tahun lalu. Seperti diketahui musim 2014/2015 anak-anak dari Cengkareng adalah salah satu tim dari 19 kontestan IJL edisi pertama yang saat itu masih digelar di Lapangan Waduk Pluit.
"Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada sama sekali kendala. Semoga segalanya berjalan lancar sampai kick-off nanti," ujar pelatih Garec's, Fakhri Rasyid.
"Anak-anak sangat antusias sekali setelah jadwal pertandingan keluar, bisa dibilang mereka sudah tidak sabar," tambah Fakhri.
Tantangan tidak hanya untuk pemain tetapi juga pelatih. Seperti diketahui ini untuk pertama kalinya Garec's berhadapan dengan Satria Muda Football Academy (SMFA), kesebelasan asal Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Praktis, Fakhri masih betul-betul buta kekuatan tim lawan. Namun beberapa skenario sudah ia siapkan di atas lapangan nanti.
Salah satunya dengan mendikte permainan SMFA. 10 menit pertama disebut Fakhri akan jadi momen-momen krusial bagi dirinya sebagai sang juru taktik.
"Kami belum pernah bertemu dengan SMFA, tapi saya yakin sama seperti kontestan IJL yang lain mereka punya kualitas," ujar pelatih berusia 24 tahun itu.
"Mungkin saya akan melihat jalannya permainan di 10 menit pertama, baru setelah itu kita lihat apa yang terjadi. Skenarionya bermain sabar dengan menunggu lawan di setengah lapangan sendiri," jelas Fakhri.
Namun Fakhri menyadari dalam sepak bola yang dicari adalah sebuah gol, bagaimanapun cara juga prosesnya. Dalam hal ini, memanfaatkan skema bola-bola mati juga jadi senjata utama
Ya, seperti ada sinyal Fakhri enggan anak asuhnya kecolongan terlebih dahulu. Bukan tidak mungkin dari skenario yang sudah disiapkannya, Garec's akan berusaha mengubah papan skor sedini mungkin.
"Sudah pasti, memaksimalkan peluang bola-bola mati jadi cara paling ampuh. Sebisa mungkin cetak gol terlebih dahulu, karena mental dan semangat pemain bisa jauh lebih terangkat," ucapnya.
"Semua tim pasti ingin menang, begitu juga dengan kami. Tapi mesti disadari harus ada prosesnya. Ya setidaknya di pekan pertama nanti Garec's tidak kehilangan poin, itu target realistis untuk mengawali kompetisi," tutup Fakhri.
Di atas rumput hijau, setiap menitnya adalah sebuah drama. Menarik ditunggu seberapa efektif skenario Garec's meredam skuat SMFA yang dari awal kompetisi sudah punya mimpi lolos ke babak delapan besar.