Chandra Mulyono; Kenangan di Perancis dan Jacksen F Tiago




IJL.Com- Terjun di level sepak bola usia dini sebelumnya tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh pelatih Salfas Soccer U-11, Chandra Mulyono. Beruntungnya, lewat jalan akar rumput ia pernah menghirup udara Paris, Perancis hingga satu papan strategi dengan juru taktik Barito Putera, Jacksen Ferreira Tiago.

Belum lama Chandra memutuskan untuk bergelut di level sepak bola usia dini. Terhitung hingga saat ini sudah tiga tahun lamanya ia akrab dengan canda riang anak-anak dengan usia belia di atas rumput hijau.

"Saya di level grassroot sejak 2015. Sebelum bersama Salfas saya punya tim sendiri namanya Roda FC," ujar Chandra.



Sama seperti pelatih yang lain, menjadi pelatih SSB adalah sebuah tantangan untuk Chandra. Ia meyakini tugasnya tersebut tidak hanya sekadar profesi untuk memenuhi tuntutan hidup semata.

Ya, Chandra mengatakan ada kepuasan batin yang didapat saat melatih tumbuh kembang barisan anak asuhnya. Tidak heran, rasa syukur selalu ia panjatkan.

"Saya sangat tertarik dengan pembinaan usia dini, makanya saya coba peruntungan bersama Salfas," ungkap pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih Persikota Tangerang U-17 itu.



"Mengajarkan anak-anak kecil melakukan passing, kontrol, dribbling dengan cara yang baik dan benar akan menghasilkan kepuasan batin tersendiri. Hal seperti ini tidak pernah terpikirkan sama sekali sebelumnya, ternyata sulit juga ya melatih di level grassroot," terang Chandra seraya tersenyum.





Meski demikian, Chandra mengaku sudah terlanjur jatuh hati dengan pilihan hidupnya saat ini. Bahkan beberapa kali pengalaman manis kerap ia rasakan bersama pasukan Salfas Soccer.

Salah satunya saat momen Salfas Soccer mewakili Indonesia di Perancis pada sebuah ajang Piala Dunia junior. Hingga saat ini kenangan tersebut memang selalu terngiang dalam memori Chandra. Menginjakkan kaki di rumput Stade de France sulit ia lupakan hingga detik ini.

"Betul sekali, terbang ke Perancis mewakili nama Indonesia adalah pengalaman paling manis bersama Salfas," tuturnya.


"Tahun 2016, ya itu benar-benar tidak bisa saya lupakan," ujar Chandra.



Bagaimana tidak, di 2016 itu pula Chandra merasakan momen bisa berguru langsung dengan pelatih bertangan dingin sekelas Jacksen F Tiago selama di Perancis. Siapa yang tidak kenal dengan pria asal Brasil berjuluk Rawon dan legenda hidup Persebaya tersebut. Terungkap pula pesan khusus Jacksen untuk dirinya.

"Banyak sekali coach Jacksen F Tiago memberi ilmu untuk saya, kami kerapkali bertukar ilmu kepelatihan," ujar Chandra. 



"Ia juga berpesan agar jangan pernah bosan melatih anak-anak Indonesia hingga mereka bisa bermain sepak bola dengan cara yang baik dan benar. Intinya disiplin, kerja keras dan doa," tandas pria berusia 38 tahun itu.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa