IJL.Com- CISS siap tampil habis-habisan saat jumpa Indonesia Rising Star pada babak fase knock-out 16 Besar IJL U-13. Harus ada banyak opsi untuk menepis anggapan Muhammad Arief Firmansyah-sentris.
Kekalahan dari Stoni Indonesia pada laga terakhir babak penyisihan Grup Sensation benar-benar membuka mata skuat CISS. Tak ayal, sang pelatih, Dedy Suryaman kudu putar otak lebih keras mengingat perjuangan mereka di gelaran IJL U-13 akan memasuki fase knock-out 16 Besar Sabtu nanti.
Sesuai jadwal yang telah dirilis, CISS akan berjumpa salah satu tim dengan kolektivitas permainan tinggi, Indonesia Rising Star, Sabtu (6/7). Tak mau kejadian saat kontra Stoni terulang, anak-anak Lebak Bulus siap tampil habis-habisan saat jumpa pasukan Ciputat.
"Kami banyak belajar dari kesalahan saat melawan Stoni, saat itu fisik anak-anak kedodoran karena cuaca yang amat terik ditambah kondisi tim pasca libur lebaran usai," ujar Dedy.
"Fisik sekaligus mental harus benar-benar diperbaiki. Paling penting saat melawan IRS, anak-anak harus tampil all-out, ekstra kerja keras memang," tegas Dedi.
Dedi juga menolak anggapan tim asuhannya terlalu bergantung pada sosok game-maker, Muhammad Arief Firmansyah dalam urusan mencetak gol. Ia meyakini dirinya punya banyak opsi dalam keadaan darurat sekalipun.
Faktanya saat laga kontra Stoni, Arief yang mendapat pengawalan ketat dari dua bek lawan kerap kesulitan melepaskan manuver ke area berbahaya. Ia juga kurang mendapat sokongan bola-bola daerah. Ahasil pemain bernomor punggung 10 itu seperti kehabisan energi di menit-menit krusial.
Ujungnya, lini depan CISS seperti kehilangan taji, penyelesaian akhir kerap mentah. Tembok pertahanan tim lawan dengan nyamannya bermain dengan sapuan bola-bola bersih.
"Arief memang salah satu pemain yang mempunyai naluri untuk mencetak gol tapi di CISS banyak pilihan tidak tergantung hanya pada dia saja. Endryan Marza, Bayu Dasa Perkasa dan Raifo Fadil pun bisa melakukan hal sama," terang Dedi.
"Tapi memang harus banyak opsi di atas lapangan nanti, saya akan biarkan pemain lawan hanya terfokus pada Arief seperti saat laga melawan Stoni, disamping itu kejutan tentu harus disiapkan," sambung Dedi.
Rencananya Dedi akan datang dengan kekuatan 20 pemain guna melayani kekuatan IRS. Menarik ditunggu apakah skuat gemuk CISS dapat melumpuhkan anak asuh Sulistyo "Komeng" Hartono.
"CISS tetap bawa skuat penuh, karena saya mau semua siswa mempunyai jam bertanding yang banyak. Have fun with soccer tetap jadi pegangan anak-anak," jelas Dedi.
"Kami sudah pernah bertemu mereka di ajang lain, hasilnya imbang 1-1. Tapi untuk fase knock-out 16 Besar nanti, CISS lebih nyaman dilabeli tim kuda hitam," tandas Dedi seraya melempar senyum penuh arti.
Berikut Jadwal Lengkap Babak Fase Knock-out IJL U-13, Sabtu (6/7):