IJL.Com- Digulung All Star Galapuri pada laga perdananya di kompetisi Indonesia Junior League U-13 membuat CISS lebih berkaca diri. Hati-hati gol kilat lagi.
CISS mengawali kiprahnya di kompetisi IJL U-13 dengan wajah asam. Jumpa All Star Galapuri, tim asuhan Dedi Suryaman tersebut harus rela dipermak lewat skor lima gol tanpa balas.
Gol kilat yang diciptakan All Star Galapuri tepatnya di menit kedua diyakini jadi penyebab CISS terlalu cepat 'gulung tikar'. Selain itu, pemain andalan mereka yakni Muhammad Arief Firmansyah juga sukses dimatikan pergerakannya oleh tim lawan.
"Iya betul, karena kecolongan gol cepat, mental anak-anak menjadi down," ujar Dedi.
"Beberapa kali CISS sudah pernah bertemu dengan Galapuri di laga-laga uji coba termasuk saat menjuarai ajang festival yang mereka adakan, jadi bisa dibilang sudah tahu kualitas Arief," tambah Dedi.
Tak mau tenggelam dalam pusaran rasa kecewa, Dedi meminta anak-anak asuhnya untuk bergegas move-on. Sudah jelas, jangan sampai induk pertahanan terakhir tersambar gol kilat lagi.
"Alhamdulillah, hal tersebut sudah kami perbaiki selama masa persiapan dua pekan ini. Intinya, lebih disiplin dalam bertahan dan lini belakang harus berani bermain lebih keras lagi," tegas Dedi.
"Tak ada trik khusus sebenarnya untuk membangkitkan motivasi mereka pasca kekalahan dari Galapuri, sebagai pelatih saya hanya membuat suasana latihan bisa berjalan senyaman mungkin agar sampai di pertandingan bisa berujung raihan poin penuh," jelas Dedi.
"Memang, penerapan kembali PSBB ketat di Jakarta cukup menganggu persiapan kami untuk laga selanjutnya. Tapi semangat anak-anak guna kembali bertarung di IJL harus saya acungi jempol," seru Dedi.
Sabtu (26/9) di Lapangan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, Tangerang Selatan, CISS akan melakoni laga pekan keempat IJL U-13 dari Grup C. Metro Kukusan jadi sasaran pelampiasan.
Sama seperti CISS, nasib Metro Kukusan di laga perdana juga berakhir kurang baik. Meladeni Prima Soccer School, tim asal Depok itu menyerah dengan skor 0-3.
Maka tak salah rasanya laga CISS dan Metro Kukusan ibarat pertempuran dua tim yang tengah terluka. Seperti mencari obat mujarab, siapa cepat dia dapat.
"Kami belum pernah bertemu Metro Kukusan sebelumnya, tapi sedikit banyak gaya permainan mereka sudah saya pelajari lewat video rekaman pertandingan. Yang saya amati, mereka bermain sangat rapi," ujar Dedi.
Berkaca dari musim lalu, CISS juga membuka petualangannya di kancah IJL U-13 dengan tertatih-tatih. Namun setelah itu, Arief dan kawan-kawan mampu bangkit hingga lolos ke babak 16 Besar. Momen terulang? Bukan hal yang mustahil.
Berikut Jadwal Lengkap Pekan Keempat IJL U-13: