Dhanis Varrel Ramaputro; Dari Sheila on 7 Sampai Manuel Neuer




IJL.Com- Berdiri seorang diri di bawah mistar gawang Indonesia Rising Star (IRS) U-11 tidak membuat kaki Dhanis Varrel Ramaputro gemetar. Ia ingin terus melompat lebih tinggi mematahkan derasnya serbuan lawan layaknya sang idola, Manuel Neuer.

Di level SSB, menjadi kiper bukanlah posisi yang paling diidam-idamkan. Kebanyakan setiap pemain ingin melabeli dirinya sebagai penyerang atau paling tidak gelandang. Alasannya cukup bisa dipahami, semua ingin berlomba-lomba mencatatkan nama di papan skor. Tidak ada yang salah memang.

Namun, krisis kiper di tubuh skuat IRS U-11 membuat  Dhanis Varrel Ramaputro harus lebih berlapang dada. Perlahan, tugasnya sebagai juru gedor jala gawang lawan mulai ia "lupakan".

"Awalnya pas gabung di IRS posisinya striker sama seperti di tim sekolah. Nah pas 2016 kemarin saya digeser jadi kiper, disuruh pelatih karena di U-11 ga ada yang bisa jadi penjaga gawang," ucap Varrel.



"Tapi di tim sekolah saya masih jadi striker loh," katanya lagi seraya tertawa.





Bagi Varrel, tugas anyar yang kini ia lakoni bukan hanya soal bentuk kepercayaan dari tim pelatih namun juga sebuah tantangan. Lambat laun, sarung tangan kiper dan mistar gawang bak sahabat sejati untuk bocah berpostur 130 cm itu.

Figur besar seperti Manuel Neuer pun jadi alasan Varrel kian enjoy menikmati peran sebagai seorang kiper. Ia mengaku penyelamatan-penyelamatan akrobatik ala penjaga gawang Timnas Jerman itu membuat semangatnya menjadi kian berapi-api untuk tak henti belajar.

Meski demikian, Varrel mengakui tidak mudah menjalani itu semua. Apalagi di IRS U-11, dirinya belum punya sparring partner.

"Tapi sekarang jadi suka main di posisi kiper, mulai latihan serius di IRS. Lebih tegang daripada jadi penyerang padahal," seru bocah berusia 10 tahun itu.



"Di IJL Mayapada kan saya jadi satu-satunya kiper di IRS U-11, belum ada cadangan. Ya tambah lebih tegang, tapi ga apa-apa yang penting mau serius belajar. Saya terinspirasi dengan Neuer," ungkap anak dari drummer Sheila on 7, Brian Kresno Putro itu.




Seberapa pantas Varrel mengawal gawang IRS juga mulai mendapatkan pengakuan dari sang pelatih, Lebry. Tak pelak, pujian mulai mengalir.

"Iya betul, kebutuhan tim yang membuat kami menggeser Varrel jadi kiper. Alhamdulillah setahun ini sudah mulai terlihat perkembangannya terutama soal kepercayaan diri, sebelumnya ia terlihat masih ragu-ragu," ujar Lebry.



"Sikap pede yang dimiliki Varrel sangat penting untuk tim secara keseluruhan karena seperti diketahui tim U-11 hanya punya satu kiper. Sebenarnya itu jadi tantangan bagi tim pelatih agar Varrel terus bisa dalam kondisi fit dan selalu siap, meski demikian kami juga selalu pikirkan solusinya jika ia harus absen," tambah Lebry.





Tidak hanya itu, dukungan penuh dari orangtua dalam hal ini sang ayah diyakini Lebry dapat membuat Varrel satu langkah lebih maju. Setidaknya, saat harus memungut bola dari gawangnya sendiri Varrel tidak benar-benar kesepian.

"Ayahnya saya lihat sangat mendukung Varrel untuk bermain sepak bola, saat latihan atau sedang bertanding sebisa mungkin kalau tidak ada jadwal manggung selalu mendampingi. Begitu juga saat anaknya diberi tugas jadi seorang kiper, beliau tak masalah karena yang terpenting Varrel tetap fun dan ada kegiatan positif," ucap Lebry.



Pernyataan Lebry pun seperti diamini oleh Varrel. Dukungan sang ayah kerapkali ia rasakan sebelum bertanding, yang uniknya lewat sebuah lagu.

"Saya paling suka lagu Sheila on 7 yang Film Favorit. Kadang suka dengerin sebelum bertanding biar tambah semangat," terang Varrel tersenyum lebar.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa