IJL.Com- Gol apik Dijaya Rowiek Abia ke gawang Tunas Indonesia jadi bukti betapa jelinya ia membaca situasi. Tidak lupa menginjak bumi.
FIFA Farmel patut bersyukur bisa mempunyai amunisi sekelas Dijaya Rowiek Abia. Pada laga saat jumpa Tunas Indonesia, gol apik ia persembahkan lewat skema bola mati.
Melalui proses tendangan bebas, eksekusi Abi membuat kiper lawan terperangah. Alih-alih melambungkan bola, penempatan si kulit bundar dengan menyusur tanah jadi teknik jitu.
"Kebetulan jaraknya dekat dengan gawang, kalau memilih untuk diangkat bolanya, peluang untuk masuk lebih kecil," ungkap Abi.
"Jadi saya memilih untuk menyusur tanah, jadi ya harus pintar baca situasi juga," sambung Abi.
Tak hanya mencetak gol, Abi juga terhitung sukses memainkan perannya sebagai jembatan lini tengah FIFA Farmel. Absennya pemain seperti Azka Ghaisan atau Hadziq Rahmadi mampu ia tutupi dengan maksimal.
"Saya hanya ikuti arahan pelatih supaya menjaga tempo permainan tim dan sirkulasi bola ke depan itu lancar," ujar Abi.
"Tidak ada instruksi khusus. Yang penting ada pakem permainan. Harus bermain lebih tenang, bisa menarik pemain lawan untuk keluar dari pertahanannya," jelas Abi lagi.
Abi sendiri berharap konsistensinya permainannya tetap terjaga. Apalagi kompetisi bakal masuk ke fase penentuan.
"Persaingannya cukup seru. Tidak bisa ditebak termasuk saat kami kalah dari KMJR Cilegon dan Java Soccer Academy," tegas Abi.
"Makin fokus berlatih apalagi nanti ada jeda puasa, harus pintar jaga kondisi supaya konsistensinya bisa membawa FIFA Farmel sampai laga puncak," tandas Abi.