Duel Teman Seperguruan, Garec's Mania Dapat Sorotan




IJL.Com- Garec's 1978 punya senjata "mematikan" dalam diri barisan suporter mereka jelang laga pertaruhan gengsi kontra Abstrax FA. You'll never walk alone untuk Dzuhri Rayyan dan kawan-kawan.

Teriakan suporter Garec's 1978 selalu bisa membelah tiap sudut Stadion Mini Cisauk. 2x25 menit sepanjang laga berjalan, pantang bagi mereka untuk duduk diam. 

Sesekali candaan khas Ibu Kota kerap dihembuskan, niatnya tidak lain demi membakar semangat Dzuhri Rayyan Cs di atas lapangan. Kalau ada satu kata yang bisa menggambarkan betapa besar dukungan mereka tentu saja jawabannya adalah militan. 

Suporter yang terdiri dari barisan orangtua pemain itu memang sudah menjadi ciri khas Garec's. Tidak lebih dari 10 orang namun sudah bisa membetot perhatian. Ogah kalah dengan suara komentator pertandingan.

Pelatih Garec's, Fakhri Rasyid sendiri mengaku beruntung punya suporter dengan gaya militan di belakang mereka. You'll never walk alone begitu istilahnya merujuk pada lagu kebangsaan Kopites, sebutan untuk fans fanatik Liverpool.

"Alhamdulillah, orangtua para pemain selalu memberikan dukungan, sudah barang tentu itu menjadi pelecut anak-anak ketika bermain di atas lapangan," ujar pelatih Garec's, Fakhri Rasyid.





"Kemanapun Garec's U-13 pergi bertanding mereka selalu memberikan dukungan, tentunya sebagai pelatih itu yang saya harapkan," tutur Fakhri tersenyum.





Akhir pekan ini, tuah pemain ke-12 Garec's akan kembali diuji. Sesuai jadwal yang telah dirilis, tim asal Jakarta Selatan yakni Abstrax FA akan jadi lawan mereka selanjutnya.

Fakhri sendiri berharap dukungan militan Garec's Mania tidak menjadi senjata makam tuan untuk anak asuhnya. Bermain tanpa beban tetap jadi pegangan utama.

"Kami menunggu lagi teriakan mereka. Itu sangat berarti sekali," tegas Fakhri.







Soal kekuatan tim lawan, Fakhri sendiri tidak mau anak asuhnya memandang Abstrax sebelah mata. Ia justru mewaspadai Saepul Rahmat dan kawan-kawan yang di pekan sebelumnya baru mendapat hasil minor.

Abstrax juga bukan lawan yang asing untuk Garec's. Beberapa kali kedua tim asal Ibu Kota itu sudah saling adu kuat di atas lapangan.

Kebetulan, Fakhri sangat kenal dekat dengan Teje Junaedi Arfah, juru taktik Abstrax FA. Keduanya sama-sama menimba ilmu di tempat yang sama, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.


Tidak heran, Fakhri menyebut partai kontra Abstrax tidak kalah dengan laga selevel derby. Bahkan ia menyebutnya pertaruhan harga diri.

"Kami sudah bertemu mereka beberapa kali dan coach Teje itu teman saya di kampus, jadi ini partai pertaruhan harga diri berbalut gengsi juga secara pribadi," ungkap Fakhri seraya tertawa lebar.





"Mereka juga memiliki skuat yang bagus dan itu harus kami waspadai. Pasti Abstrax ingin bangkit dari hasil kurang memuaskan di pertandingan terakhir kemarin. Saya sudah tidak sabar bertemu Teje. Oleh karena itu, Garec's butuh pemain ke-12," tandas Fakhri.









  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa