Endryan Putra Marza; Bergerak dalam Senyap




IJL.ComBermain dengan kepala dingin jadi sumber kekuatan penggawa CISS Soccer Skill, Endryan Putra Marza. Belum bisa tergantikan.

Formula tridente di sektor lini depan jadi andalan CISS mendobrak tembok pertahanan lawan. Kecepatan Bayu Dasa Perkasa dan insting tajam Muhammad Arief Firmansyah tidak jarang meminta "tumbal".

Meski demikian, senjata CISS bukan melulu soal Bayu dan Arief. Satu nama pelan-pelan terus tancap gas yakni Endryan Putra Marza.

Dalam skema 4-1-2-3, Ryan berperan sebagai gelandang serang yang terbiasa memanfaatkan lebar lapangan. Dalam beberapa kesempatan ia juga tidak canggung melahap tugas layaknya jangkar kapal.







Saat laga kontra Cipta Cendikia FA misalnya, ia punya cukup peran membatasi pergerakan sang maestro dari kubu tim lawan, Muhammad Rafly Ikram Selang. Simpel dan efisien.

"Performa Ryan sejak gabung di CISS 15 bulan lalu kemudian berproses lewat lJL semakin lama kian meningkat. Prosesnya tidak instan, ia selalu rajin berlatih dan benar-benar mendapat dukungan dari orangtuanya," ungkap pelatih CISS, Dedi Suryaman.



"Pemain yang paham pentingnya tingkat kedisiplinan saat berlatih," tambah Dedi.



Karakteristik Ryan memang bukan gelandang dengan determinasi tinggi menggebu-gebu seperti Bagas Prayoga (M'Private Soccer School), Sheilo Praditia (Serpong Jaya) ataupun Irsan Nur Azzis (Abstrax FA). Dalam beberapa pertandingan, ia lebih efektif untuk muncul lewat pergerakan senyap menopang momentum yang sering diciptakan dua winger CISS khususnya Bayu Dasa Perkasa.

Ryan memang bukan pisau bedah yang mampu menyayat organ tubuh tim lawan. Ia lebih mirip jarum suntik yang pelan-pelan membius. Sekali lagi, simpel dan efisien alias bergerak dalam senyap.



Pada satu sisi, disitulah Ryan punya tugas memberi "jalan" untuk rekan-rekan setimnya. Sutradara belakang layar? Ya rasanya tidak berlebihan jika menyebut demikian.

"Salah satu pemain yang perannya belum tergantikan di CISS. ia mempunyai kecepatan dan olah bola yang sangat baik, jodoh sepadan untuk winger kami, Bayu Dasa Perkasa," imbuh Dedi.



"Posturnya yang jangkung juga jadi keuntungan CISS terutama soal kebutuhan strategi pelatih. Umpannya pun baik dan akurat," tambah Dedi.



Jadi pemain yang paling sering melakukan kontak fisik dengan lawan tidak lantas membuat konsentrasi Endryan buyar. Terjangan dalam bentuk apapun selalu ia balas dengan seberkas senyuman.

Kepala dingin, itu jadi salah satu senjata utama Endryan. Praktis, kehadirannya bisa menimbulkan efek nyaman untuk skuat CISS.

"Endryan ini jarang sekali marah, kepalanya dingin. Satu hal yang pasti, dia selalu cepat dan fokus mendengarkan instruksi pelatih," ujar Dedi.



Meski demikian, Endryan bukannya tanpa celah. Dari beberapa catatan yang dikantongi, stamina jadi salah satu pekerjaan rumah yang kudu dibenahi.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa