M Ikram Ibrahim; Kalem Menangkal Badai




IJL.Com- Muhammad Ikram Ibrahim Nuna jadi simbol kokohnya lini belakang Pelita Jaya Soccer School U-11. Simpan potensi emas, layak untuk dicoba.

Ketangguhan lini belakang Pelita Jaya Soccer School U-11 semakin lama kian diperhitungkan. Dari enam laga yang sudah dilakoni The Young Guns, Radittiya Maulana dan kawan-kawan baru kemasukan dua gol.

Pakem tiga bek sejajar jadi formula andalan sang juru taktik, Hari Bakir. Tak ada pemain yang berdiri diam terpaku, semuanya bergerak seirama demi menjaga kesucian benteng Sawangan.

"Sebelum IJL berputar saya selalu kasih masukan dan suport ke anak-anak agar bermain sebagus mungkin sesuai skill dan kemampuan individu masing-masing. Seandainya ada yang terpilih untuk jadi pemain terbaik, ya itu memang sudah rezekinya," ujar Hari mencoba membakar motivasi skuat Pelita. 

u11-28042019-indonesia-muda-utara-vs-pelita-jaya-soccer-school

Di jantung pertahanan, persona Muhammad Ikram Ibrahim Nuna punya potensi besar terus membetot perhatian. Bek dengan tingkat reading the game kelas wahid. Cekatan dalam mengantisipasi bola udara.

Bukan bermaksud untuk membandingkan, gaya permainan Ikram pun terbilang sebelas dua belas dengan bek Alba FC, Taffarel Daviano. Rajin melepaskan intersep dengan timing dan angle yang pas. 

Tidak jarang setelah melakukan intersep, Ikram jadi titik awal serangan balik Pelita Jaya. Larinya cepat bak busur panah, beruntung pula ia dicover bek bertenaga kuda sekelas Baguse Verespatie.



Bak batu karang di tengah lautan, begitu cara Ikram bertahan. Kokoh dan tahan banting. Gambarannya hanya ada satu kata, tangguh!

Belum lama ini, Ikram baru saja menembus deretan Best XI pekan ketiga IJL U-11. Bukannya tanpa alasan yang kuat jika berkaca dari konsistensinya lewat laga ke laga.

Aksinya menghentikan laju striker oportunis Indonesia Muda Utara Firman Hakim benar-benar ciamik . Ia juga jadi lawan yang sepadan untuk game-maker M'Private Soccer School, Azizu Milanesta. Pertarungan sengit yang jadi warna tersendiri di atas rumput hijau.

"Bagi saya Ikram itu memang lebih pintar dan sangat tenang dibanding rekan-rekan setimnya terutama saat mendapat tekanan dari lawan," ujar Hari.



"Satu celahnya, jarang melakukan komunikasi. Mungkin karena karakter anak ini juga yang terbilang kalem. Tapi alhamdulilah Ikram pekan ketiga dapat label pemain terbaik," tutur eks penggawa Persitara Jakarta Utara itu.







Meski demikian, Ikram memang terlanjur spesial untuk kubu Pelita. Tidak main-main, ia juga cukup handal berperan sebagai seorang penjaga gawang.

Jelas, kelebihan Ikram ini langsung membuat Hari tersenyum lebar.  Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Ikram bisa menjadi Dimas Drajad (pemain Timnas Indonesia U-23) dadakan.

"Ikram, defender serba bisa yang selalu konsisten ditambah dengan gaya rambut klimisnya. Dia pernah ditugaskan menjadi kiper di salah satu event bergengsi 2018 lalu dimana The Young Guns mendapat gelar runner-up," bunyi akun Instagram resmi Pelita Jaya. 



"Ya jika dalam keadaan darurat, potensi Ikram sepertinya layak untuk kita coba di IJL," timpal Hari.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa