IJL.Com- Bagi Fathan Arrafi, tugas seorang penjaga gawang bukan hanya sekadar menjinakkan si kulit bundar. Pandangan harus luas ke depan meski tak jarang dada ikut bergetar.
PAM Jaya FA memetik hasil gemilang saat mentas di laga pekan kelima Indonesia Junior League U-13. Berhadapan dengan Atmajaya Soccer School, kemenangan dramatis dipetik lewat gol semata wayang Muhammad Keanu Rasya Abdurrahman.
Selain gol indah yang dicetak oleh Keanu, performa Fathan Arrafi Cahyadi di bawah mistar gawang layak jadi sorotan. Ketenangannya meredam ancaman sporadis Atmajaya patut diberi kredit tersendiri.
Tak heran seusai laga, senyum Fathan begitu mengembang. Ada kepuasan tersendiri ia rasakan.
"Pertandingan yang cukup menegangkan, apalagi golnya terjadi di menit akhir," ujar Fathan.
"Cuaca hujan? Tidak ada masalah sih, justru lebih menantang," tambah Fathan seraya tersenyum.
Tugas Fathan nyatanya bukan hanya sekadar menjinakkan si kulit bundar. Beberapa kali ia diberi mandat sebagai algojo tendangan bebas PAM Jaya FA.
Fathan tentu tidak cuma modal nekat. Ada arahan khusus ia pikul dari head coach PAM Jaya FA, Maman Abdurrahman yang pada akhir pekan kemarin ikut meracik taktik dari pinggir lapangan.
"Iya memang ada instruksi khusus, supaya lebih sering ada kesempatan cari peluang lewat umpan lambung," tegas Fathan.
"Ya meskipun jujur ada rasa takut meskipun sedikit, takut kalau tiba-tiba bolanya diambil lawan dan ada serangan balik. Tapi itu tadi, saya suka tantangan," seru Fathan lagi.
Bagi Fathan, tugas seorang kiper kini memang bukan hanya berdiri di bawah mistar gawang. Sang garda terakhir sekarang juga punya peranan mencuri panggung dalam urusan memantik serangan.
"Kiper sekarang harus lebih ikut aktif melihat permainan, termasuk jadi stopper. Meskipun ya harus pakai perhitungan juga, jangan gegabah," tutur Fathan.
"Kiper idola? Emiliano Martinez. Menurut saya, dia kiper dengan mental yang luar biasa, buktinya jago tepis penalti," tandas Fathan seraya tersenyum.