IJL.Com- Diperkuat mayoritas pemain yang sudah lama jatuh bangun di kompetisi Indonesia Junior League adalah salah satu kekuatan utama FIFA Farmel U-11. Jadi agenda wajib, "terbang" ke Jakarta ibarat menjawab tantangan.
Anak-anak FIFA Farmel baru saja menjalani proses screening pemain untuk menatap musim kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim 2024. Tampil dengan kekuatan penuh, 29 amunisi siap diterjunkan 'Jawara Rajawali'.
Mayoritas diantaranya bukan lagi wajah-wajah asing. Asam-manis serunya kompetisi IJL bahkan sudah dirasakan selama tiga musim beruntun.
Sebut saja Salju Kekal Hartono, Al Ghazi Karim, Muhammad Zaidan Al Faresh, Wildan Herlambang dan masih banyak lagi. Tentu tidak ketinggalan pemain terbaik IJL U-9 musim 2022/2023, Alfathih Rizqi.
"Kami pun diperkuat anak-anak baru yang bisa dibilang, baru juga megang bola. Senjata kami tentu juga rotasi," ujar manajer tim, Martin HS.
"Tiap dengar kata IJL, anak-anak FIFA Farmel ini selalu antusias. Kenapa? Karena tiap aksi mereka di atas lapangan bisa terdokumentasikan dengan jelas, bisa dibilang yang terbaik," tambah Martin.
Terkait venue IJL yang musim 2024 hijrah ke Jakarta, Martin menegaskan FIFA Farmel enggan ambil pusing. Justru ada tantangan baru siap dijawab Alfathih dan kawan-kawan.
Ya, bertemu dengan lawan-lawan baru sudah barang tentu membuat FIFA Farmel makin bergairah. Kepak sayap 'Jawara Rajawali' kudu tambah lebar.
"100 persen siap. Jujur dari sekarang saya sudah atur siasat bagaimana kita sampai ke venue pertandingan dengan tanpa ada kendala apapun misal dari segi waktu tempuh, rute jalan dan sebagainya. Maklum, biasanya kan IJL selalu di Tangerang Raya yang sudah kami hafal," ujar Martin seraya tersenyum.
"IJL ini bisa dibilang sudah menjadi agenda wajib untuk FIFA Farmel. Apalagi banyak pemain kami yang tumbuh dan kembang bersama IJL dan sekarang masih tetap bersama-sama. Bagi kami itu menjadi kebanggaan tersendiri," tandas Martin.
Ditemui di saat bersamaan, Bobby Sutrisna yang mewakili manajemen pusat FIFA Farmel berharap keputusan IJL untuk memindahkan venue ke Jakarta bisa ikut berdampak positif untuk skuat 'Jawara Rajawali'. Apalagi ada nama wakil asal Tangerang kini ikut dipikul.
"Bakal berbeda tentu suasananya saat IJL pindah venue, anak-anak akan dapat lawan yang belum pernah ditemui sebelumnya, tentu ini bakal menambah pengalaman lagi," ujar Bobby.
"Betul memang IJL sudah jadi agenda wajib untuk FIFA Farmel, makanya ke Jakarta pun kami kejar," tambah Bobby lagi.
FIFA Farmel sendiri memang termasuk tim yang bisa dibilang sangat selektif dalam memilih kompetisi yang diikuti anak-anak didiknya. Wajar saja dari 2019 hingga sekarang, mereka tak pernah absen ikut IJL.
"Yang kami cari memang kompetisi dari segi kualitas bukan kuantitas. Karena konsep liga itu sangat penting untuk melihat progres anak-anak dan pelatih pasti punya catatan evaluasi tiap pekannya," ujar Bobby.
"Tentu kami berharap IJL juga makin berkembang dan bisa berkolaborasi terus bersama FIFA Farmel untuk pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia" tandas Bobby.