IJL.Com- Datang ke babak play-off Group Champions 16 Besar Indonesia Junior League (IJL) U-11 dengan catatan mentereng tidak membuat skuat FIFA Farmel seperti berada di atas angin. Ingat peribahasa, tak ada gading yang tak retak.
Konsistensi serta mental juara anak-anak FIFA Farmel bakal jauh ditempa lebih dalam lagi. Seperti diketahui, peluit sepak mula babak play-off Group Champions 16 Besar IJL U-11 sudah menunggu di depan mata pada Minggu (29/5).
Catatan mentereng selama babak penyisihan grup dengan rekor 11 menang dan dua imbang menjadi modal mahal 'Jawara Rajawali' saat melangkah ke fase bergengsi. Jangan lupa, anak asuh Romi Aditya tersebut juga belum pernah kebobolan selama 13 laga.
Tergabung di babak play-off Grup 4 Champions 16 Besar bersama Bimba FC, Prima Soccer School dan Serpong Jaya, wajar saja FIFA Farmel diberi predikat unggulan. Namun Romi menegaskan anak-anak asuhnya tidak merasa seperti di atas angin.
Romi tentu tidak ingin kisah anak-anak asuhnya berujung anti klimaks. Karena itu, hantu besar kepala buru-buru ia usir pergi dari markas FIFA Farmel.
"Anak-anak sudah sangat siap baik dari segi mental juga psikis. Itu saya tekankan agar mereka tidak cepat puas dengan hasil yang sudah diraih selama babak penyisihan grup kemarin," tegas Romi.
"Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, musuh terbesar anak-anak adalah diri mereka sendiri dan semua pemain paham serta setuju dengan apa yang sudah saya tanamkan tersebut. Ini adalah bagian dari proses untuk masuk ke tahap profesional nantinya," terang Romi.
Romi percaya peribahasa tak ada gading yang tak retak. Ia enggan menutup mata masih banyak PR menggelayuti tim asuhannya meski hasil di babak penyisihan grup lalu sudah masuk dalam kategori mentereng.
Bisa dibilang memang musim ini, FIFA Farmel tidak punya pemain bertipikal bomber di lini depan. Namun justru dari situlah letak kolektivitas permainan dari Azka Ghaisan Prayogi dan kawan-kawan.
Terbukti, bicara dari distribusi gol, tercatat ada 14 pemain dengan wajah berbeda dari FIFA Farmel yang sudah mencicipi manisnya melukis nama di papan skor. Paling demokratis dibanding 26 tim kontestan IJL U-11 lainnya.
"PR terbesar anak-anak menurut saya masih dari segi penyelesaian akhir. Masih banyak peluang terbuang yang semestinya bisa diakhiri gol," seru Romi.
"Meski memang secara statistik kami bermain betul-betul secara tim, filosofi yang saya yakini individual anak-anak akan terlihat ketika mereka mampu bermain secara unit tim. Dan pastinya saya tidak bergantung terhadap satu pemain pun," tandas Romi.
Berikut Jadwal Lengkap Babak Play-off Group Champions 16 Besar IJL U-11: