IJL.Com- Foto memang bisa menggambarkan sejuta cerita. Di IJL Mayapada 2018, arti sebuah persahabatan bisa terekam dengan jelas lewat sebuah jepretan kamera dari "pinggir lapangan".
Anak-anak bermain dengan riang dan penuh semangat sepanjang 2x15 menit laga berjalan. Berlari kesana-kemari tanpa henti, tak peduli keringat menetes dijilat terik matahari. Saling jegal sudah biasa namun tetap tidak lupa asas fair-play dan respect tetap tertanam di dada.
Di atas lapangan mereka memang dipagari status kawan maupun lawan. Berjuang demi jersey kebanggaan, mencari bonus sebuah kemenangan.
Foto-foto laga demi laga di kompetisi IJL Mayapada 2018 bisa menggambarkan itu semua. Selebrasi gol penuh sukacita, teriakan motivasi dari pelatih sampai wajah histeris barisan suporter bisa tertangkap dengan jelas. Tak jarang ada momen mengembirakan juga mengharukan.
Namun tidak semua yang ada di kompetisi IJL Mayapada 2018 berjalan dengan penuh ketegangan. Selalu ada nilai positif yang dibawa dari setiap pemain. Efeknya pun dapat "menyihir" orangtua mereka masing-masing.
Salah satunya seperti foto yang diunggah orangtua sekaligus suporter Serpong City Soccer School U-9, Fifi Karamoy. Ibu dari Gahan Adriel Rompies itu beruntung saat berhasil menangkap momen kebersamaan pemain Serpong City dan ASTAM di pinggir lapangan sehabis kedua tim saling tempur.
Caption dari Fifi di foto tersebut memang cukup menggembarkan pentingnya arti pembinaan dalam level sepak bola usia dini. Menurutnya, bukan hal tabu jika orangtua belajar arti kata respect dari barisan bocah kecil yang notabene masih berada di bawah usia sembilan tahun tersebut.
"Kita mungkin lawan di lapangan. Tapi kami berteman dan saling mendukung di luar lapangan. Menang bukanlah segalanya. Sebuah proses yang paling banyak dihitung nantinya," tulis Fifi.
"Seandainya kita sebagai orang dewasa (-dan orangtua) bisa belajar banyak dari anak laki-laki yang mengagumkan ini," tandas istri dari presenter Tonight Show di NET TV, Vincent Rompies tersebut.
So, tidak ada yang tidak mungkin untuk masa depan sepak bola Indonesia. Pemain, pelatih dan orangtua anak didik adalah pilar Garuda Merah-Putih mampu terbang tinggi di angkasa suatu saat nanti.
