IJL.Com- Hasil imbang saat jumpa Indonesia Rising Star ibarat sentilan kecil untuk anak-anak Garec's. Ogah pulang membawa luka, waspadai bom waktu Pelita Jaya.
Garec's harus rela tersungkur dari puncak klasemen Grup Phenomenon. Hasil imbang versus Indonesia Rising Star (IRS) pekan sebelumnya membuat armada Cengkareng dicongkel seteru terdekatnya, M'Private Soccer School.
Galau, itu yang dirasakan Fakhri Rasyid, allenatore Garec's pasca laga melawan IRS. Ia mengakui di atas lapangan anak-anak asuhannya seperti berada dalam "sangkar emas" tim lawan.
"Persiapan untuk Sabtu ini jauh lebih baik dibanding pekan sebelumnya. Banyak sekali kekurangan pasca laga melawan IRS yang harus diperbaiki," tutur Fakhri.
"Saat melawan IRS, pemain belakang dan tengah terlalu panik ketika menerima tekanan lawan. Serangan kami tumpul karena aliran bola ke depan selalu gagal, sektor gelandang juga kalah dominasi," beber Fakhri.
Sementara itu Pelita Jaya sendiri dipastikan akan datang dengan motivasi berlipat-lipat. Kemenangan di depan mata yang buyar seketika saat laga versus Abstrax FA praktis membuat anak-anak Sawangan makin diliputi rasa penasaran.
Jangan lupakan pula, dari tiga laga terakhir, Pelita Jaya belum sama sekali menelan kekalahan. Perlahan tapi pasti, tim yang diarsiteki Edy Pringadi itu mulai menikmati atmosfer panas gelaran IJL Mayapada U-13.
Ibarat sebuah bom waktu yang siap meledak, begitulah Pelita Jaya. Sudah cukup rasanya selama delapan laga mereka memendam asa untuk mencicipi poin tiga. Mengais harapan lolos ke fase knock-out pastinya juga jadi pembakar semangat di atas lapangan.
Bukan tidak mungkin, Garec's akan dibuat luluh lantak. Goncangan Alwan Nabil Tectona Grandis di sektor depan bisa jadi alamat bahaya untuk Muhammad Ferdi dan kawan-kawan. Ketenangan Alpaz Alviansyah memberi komando dari lini belakang juga tak kalah punya daya ledak tinggi.
Jelas, barisan tim penjinak bom kudu disiapkan Fakhri jika tak ingin pulang membawa luka. Margin 15 angka antara Garec's dan Pelita Jaya juga tak boleh sampai jadi senjata makam tuan.
"Semua tim memiliki kualitas yang sama dan kami tidak boleh memandang Pelita Jaya dengan sebelah mata, anak-anak Sawangan selalu bermain spartan. Semua pemain mereka harus diwaspadai," tegas Fakhri.
"Saya tahu Pelita adalah tim yang rajin menerapkan jebakan offside. Kami sudah siap antisipasi hal tersebut. Soal strategi, saya belum mau membongkar terlalu banyak sekarang. Terpenting, anak-anak Garec's jangan pernah merasa di atas angin," ujar Fakhri seraya tersenyum.
Kembali ke jalur puncak, begitu niat Garec's. Bukan hanya soal itu, amankan tiket ke fase knock-out juga jadi misi tambahan.
"Selalu ada target poin penuh, kami ingin kembali lagi ke trek kemenangan," tandas Fakhri.
Menarik memang menunggu ramuan Fakhri untuk membongkar perangkap "bom waktu" Pelita Jaya. Di satu sisi, ketajaman Daffa Satrio sebagai salah satu juru gedor handal milik Garec's kembali diuji jika misi pribadi meraih sepatu emas masih ingin digenggam.