IJL.Com- Ketajaman lini depan Garuda Junior masih menghantui pikiran sang pelatih, Dodi Nugroho. Jumpa Indonesia Rising Star (IRS) saatnya lepas rasa penasaran.
Garuda Junior tengah berapi-api. Memang, kemenangan perdana saat laga kontra Villa 2000 punya efek luar biasa untuk Ervan Suardana dan kawan-kawan.
Tidak mau tenggelam larut dalam euforia, persiapan matang terus digenjot jelang kembali naik panggung. Libur kompetisi selama dua pekan yang lalu jadi momen introspeksi diri untuk tim asuhan Dodi Nugroho itu.
Kembali, problem lini depan masih jadi PR besar untuk Dodi. Tiga gol dari lima laga jelas belum bisa membuat dirinya tersenyum puas.
Sebelumnya memang ada anggapan Garuda Junior terlalu bergantung pada sosok si kembar, Ervan Suardana dan Ervin Suardani. Catatan tersebut yang rupanya masih menghantui pikiran sang pelatih.
"Introspkesi lagi-lagi di lini depan karena selama lima pertandingan kami hanya mampu membuat tiga gol dan kemasukan dua padahal selama latihan ada satu pemain kami yang sangat produktif yaitu Muhammad Candra Maulana," terang Dodi.
"Jelang lawan IRS persiapan tim hampir 80 persen karena pemain yang datang ke sesi latihan masih belum komplit, saya kira itu jadi kendala semua tim dimana anak-anak masih dalam rangka libur sekolah," sambung Dodi.
Sembari menunggu anak asuhnya turun full-team, Dodi pun tak lupa mengorek kekuatan tim lawan. Tanpa ragu, ada selayang pujian ia daratkan untuk IRS.
"Daya serang IRS yang paling jadi catatan saya. Mereka punya visi bermain yang taktis, begitu juga dengan pressing tiap lini," ujar Dodi
"Tapi ya namanya bola itu bundar, kami masih punya banyak cara untuk mencetak gol apalagi gairah Ervin-Ervan sedang tidak terbendung, bersemangat sekali catatkan nama di papan skor. Kabarnya lagi, dua anak ini punya selebrasi khusus jika bisa bikin gol," ungkap Dodi seraya tersenyum.
IRS sendiri dalam dua laga terakhir terpaksa harus menelan hasil pahit. Setelah Serpong Jaya, di pekan sebelumnya mereka baru saja ditekuk Abstrax FA.
Walau demikian hal tersebut tidak membuat Garuda Junior merasa di atas angin. Sudah jelas, Candra dan kawan-kawan ogah jadi sasaran amarah IRS.
Konsistensi memang masih jadi musuh besar IRS sejauh ini. Berkaca dari laga kontra Serpong Jaya dan Abstrax FA, daya ledak M Sakti Pahreji Cs terbilang sudah sangat menjanjikan. Lini tengah yang dikomandoi Fava Sheva pun bermain penuh jiwa spartan juga atraktif. Satu lagi jika Dhiwa Zahran berada dalam kondisi on-fire maka alamat bahaya untuk tim lawan, akselerasi pemain bernomor punggung tujuh itu di sektor sayap tak kalah menakutkan.
Namun sayang, lagi-lagi ini masalah konsistensi berbalut keberuntungan. IRS pun boleh berharap laga akhir pekan nanti Garuda Junior tidak dibantu kokohnya mistar gawang berkaca dari laga terakhir kontra Abstrax FA.
"Bisa jadi ini justru jadi sinyal bahaya untuk kami karena setiap tim yang tadinya mengalami kekalahan di pertandingan selanjutnya pasti akan bermain total untuk memanfaatkan poin penuh, nah ini yang harus saya awasi," tegas Dodi.
"Tapi kami juga tidak mau bermain di bawah tekanan, anak-anak akan berusaha bermain seperti karakter Garuda Junior yang semestinya," tutup Dodi