IJL.Com- Gol berkelas dari Daffa Zaidansyah ke gawang BMIFA membuat pelatihnya di All Star Galapuri U-11, Munir tidak ragu angkat topi. Terbilang dramatis sekaligus mengundang decak kagum penonton memang.
All Star Galapuri menepati janjinya untuk tetap tampil menawan di pekan terakhir babak penyisihan grup IJL Mayapada 2018. Meski peluang ke babak play-off champions 12 Besar sudah tertutup nyatanya sama sekali tidak mengurangi gairah mereka untuk terus melaju di trek positif.
Dua kemenangan diraih All Star Galapuri di pekan ke-12 kemarin. Tidak hanya soal raihan poin penuh, perlahan tapi pasti penampilan menawan terus menerus mereka perlihatkan di atas lapangan.
Salah satunya adalah skema gol kemenangan saat jumpa BMIFA. Aktor utamanya adalah bek yang kini tengah menjadi sorotan, Daffa Zaidansyah.
Gol pemain berpostur jangkung itu memang terbilang apik. Bak seorang Superman, lewat skema sepak pojok bola umpan lambung dari rekannya yaitu Damar Bhawono mampu ia tanduk dengan keras nan tajam meski mendapat kawalan ketat dari tiga pemain lawan. Hasilnya, gawang BMIFA dibuat bergetar tepat satu menit jelang peluit panjang dibunyikan.
"Oh iya itu aksi yang luar biasa. Terkejut sih tidak karena bukan pertama kalinya Daffa cetak gol lewat kepalanya," ujar Munir.
"Dalam latihan ia sering melakukannya, di All Star Galapuri kami memang kerap menerapkan skema sepak pojok untuk membuat jala gawang lawan bergetar. Jadi ini memang sudah direncanakan sebelumnya," ujar juru taktik berusia 43 tahun itu.
Sebagai seorang bek modern, Daffa memang membuktikan dirinya tidak hanya bertugas menjaga pertahanan. Maju ke depan, melihat celah kosong hingga membuyarkan konsentrasi pemain lawan adalah misi tak kalah penting bagi pemain berpostur 143 cm itu saat sudah berada di atas lapangan.
"Betul memang jika bicara posisinya sebagai seorang bek, maka mentalitas Daffa harus diacungi jempol. Saya selalu membiasakan saat latihan agar ia tidak ragu bantu serangan dan berbuat lebih banyak di kotak penalti lawan," terang Munir.
Munir sendiri mengakui chemistry antara Damar dan Daffa juga jadi kunci utama. Sedikit banyak itu juga mengalir kepercayaan diri untuk rekan-rekan setimnya di All Star Galapuri.
Dari empat laga terakhir, All Star Galapuri sama sekali belum terkalahkan alias selalu meraih poin penuh. Setidaknya, hal itu bisa jadi modal Daffa dan kawan-kawan menatap babak plate-cup.
"Daffa dan Damar adalah pemain paling senior di skuat U-11, jelas sudah ada rasa saling paham antar mereka berdua," ungkap Munir.
"Sayang memang kami terlambat panas sehingga tiket ke babak play-off champions 12 Besar hilang. Tapi setidaknya performa mereka berdua membuat skuat Galapuri optimis menatap ajang plate-cup," tandas sang pelatih.