GRT Atur Siasat di Hari Penghakiman

IJL.Com- Barisan pemain SSB GRT menyadari laga kontra Alba FC di pekan ke-17 Indonesia Junior League U-13 tak ubahnya partai final. Hari penghakiman demi segenggam tiket bergengsi.

Dua bulan berlalu. Pahitnya kekalahan dari Akademi Persib Bogor gegara hukuman penalti sudah dilupakan barisan pemain SSB GRT. Tidak ada cara lain selain kompak berteriak move-on!

Masa jeda kompetisi IJL U-13 dikarenakan faktor cuaca ekstrem jadi kesempatan 'Bajoel Cisadane' untuk banyak-banyak berbenah. Keputusan dalam penyelesaian akhir jadi fokus utama, gigi-gigi tajam kudu lebih diasah lagi.

Sabtu ini, GRT akan meladeni Alba. Sudah barang tentu, Muhammad Habsy Malaykiano dan kawan-kawan butuh wadah pelampiasan.

"Persiapan cukup baik. Diselimuti motivasi yang tinggi karena laga Sabtu besok adalah partai menentukan langkah kami ke fase knock-out 16 Besar," tegas sang pelatih, Heri Santoso.

"Anak-anak sudah tahu level persaingan di Grup A Phenomenon sangat panas," tambah Heri lagi.

Sejauh ini dari Grup A Phenomenon, baru Sparta yang memastikan langkahnya ke fase knock-out 16 Besar. Prosesnya pun harus bersusah-payah, tidak ada jalan bebas hambatan.

GRT sendiri saat ini sebenarnya ada di posisi runner-up tabel klasemen sementara dengan koleksi 22 poin dari tujuh laga. Namun faktanya, nasib 'Bajoel Cisadane' masih jauh dari kata aman apalagi nyaman.

Pasalnya, posisi GRT masih rawan longsor. Jarak dengan Pelita Jaya Soccer School yang ada di peringkat kelima hanya tiga poin saja.

Alba pun punya kepentingan sama persis. Saat ini posisi Fatih Lutfhyady dan kawan-kawan tepat ada di bawah GRT, bermodal 21 poin dari tujuh laga.

Praktis, partai Sabtu nanti tak ubahnya "hari penghakiman". Siapa yang tak pandai-pandai atur siasat harus rela terjerembab.

"Alba mempunyai striker dengan lini sayap berkecepatan cukup bagus. Harus pandai-pandai atur siasat di laga super krusial ini karena babak penyisihan grup tinggal menyisakan dua partai tersisa. Kami harus bisa mengatasi itu semua," ujar Heri.