Have Fun with Soccer, CISS Butuh Dukungan Pemain ke-12




IJL.Com- Have fun with soccer tetap jadi pegangan utama CISS Soccer Skill jelang naik pentas di gelaran IJL Mayapada U-13. Pemain ke-12 disebut harus ikut serta ambil bagian.

Tidak ada persiapan spesial yang dilakukan CISS untuk berlaga di kompetisi IJL Mayapada U-13. Pun saat bicara soal target, terselip kesan tim asal Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu akan bermain dengan nothing to lose.

CISS sendiri akan mengirimkan 24 pemainnya. Filosofi have fun with soccer ditegaskan tetap jadi landasan utama.

"Tidak ada persiapan khusus sama sekali, CISS juga tanpa target di kompetisi nanti, intinya tetap berpegang teguh pada filosofi have fun with soccer," ujar sang pelatih, Dedi Suryaman.



"Tapi kami tetap perhitungkan dengan matang soal peta persaingan di babak penyisihan grup (Sensation). Sebagai pelatih, saat sudah berada di atas lapangan saya percayakan kepada anak-anak saja agar skillnya mengolah si kulit bundar semakin bertambah meski harus diingat semua harus dilalui lewat proses latihan yang matang," sambung Dedi.



Bukan hanya pemain, have fun with soccer juga terus digaungkan CISS ke orangtua anak didik. Proses latihan jadi wahana paling ampuh menebarkan "virus" tersebut.

Tak pelak, dukungan nyata benar-benar terus diharapkan oleh Dedi. Disinilah peran magis pemain ke-12 benar-benar ia perlukan. Namun tentunya dengan cara positif agar tak jadi bumerang untuk anak asuhnya.

"Dengan melibatkan orangtua murid ikut bermain di sela-sela sesi latihan jadi cara CISS mengenalkan have fun with soccer, harus ada kedekatan antara mereka dengan anak-anaknya," jelas Dedi.

"Termasuk saat sedang bertanding, dukungan orangtua secara positif harus didapatkan pemain-pemain di atas lapangan, minimal mereka bisa hadir langsung tentunya tanpa ada tekanan berlebihan. Dalam sepak bola, peran pemain ke-12 memang selalu dibutuhkan," sebut Dedi.

 

Sesuai hasil drawing, CISS memang tergabung di Grup Sensation. Terbilang tidak mudah melihat derasnya arus persaingan jika ingin memegang tiket ke fase knock-out.

Karena itu, Dedi menyadari ia tidak bisa bekerja sendiri. Menyinggung soal strategi di atas lapangan nanti, dirinya mengaku sudah dapat bisikan dari founder sekaligus head coach CISS, Washiyatul Akmal.

Dari asisten pelatih Persija Jakarta U-19 itu, formasi 4-3-3 diisyaratkan jadi identitas CISS. Secara perhitungan karakter pemain, mereka memang punya modal menerapkan patron tersebut.

"Dalam sebuah tim, formasi juga disesuaikan dengan karakter tiap pemain, makanya CISS memilih 4-3-3. Ada peran coach Akmal di balik itu semua," ujar pelatih berusia 38 tahun itu.



"Tapi coach Akmal tidak terlalu campur tangan atau beri instruksi khusus, semuanya diserahkan ke pelatih di pinggir lapangan dan anak-anak yang sedang berjuang," tandas Dedi.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa