IJL.Com- Pelita Jaya Soccer School patut berterima kasih pada Hamam Ardell. Borong tiga gol sekaligus.
Pelita Jaya hampir saja dipaksa menelan pil pahit pada lanjutan gelaran IJL U-11 pekan keempat. Bertemu Java Soccer Academy dan Indonesia Rising Star, tim asuhan Hari Bakir harus bersusah-payah menumbangkan kedua lawannya tersebut yang notabene punya peringkat jauh di bawah The Young Guns.
Berhadapan dengan Java, Pelita Jaya kecolongan gol terlebih dahulu. Beruntung mereka mampu bangkit lewat dua gol yang dicetak oleh Hamam Ardell.
Kontra Indonesia Rising Star, Pelita hanya mampu unggul tipis 1-0. Nama yang sama keluar menjadi pahlawan, ya lagi-lagi Hamam Ardell.
Ardell seperti sedang bermimpi saat komentator pertandingan tiga kali menyebut namanya. Selepas peluit panjang dibunyikan, nampak wajahnya masih belum bisa percaya.
"Tidak terbayang sebelumnya bisa borong tiga gol, ini saya persembahkan untuk kedua orangtua tentunya," ujar Ardell.
"Yang lebih penting sebenarnya Pelita bisa menang, apalagi tadi laga melawan IRS sangat sulit sekali, pertahanan mereka kuat," tambah Ardell lagi.
Ardell memang tampil jadi pembeda untuk Pelita Jaya. Satu golnya ke gawang Java, terbilang sensasional manakala sepakan kerasnya dari luar kotak penalti meluncur bak roket hingga tak kuasa ditahan kiper lawan. Mirip-mirip dengan aksi pemain idolanya, Paul Pogba.
"Rahasianya punya penempatan posisi saja, jaga jarak dengan pemain lawan, jangan terlalu dekat biar ancang-ancangnya lebih sempurna dan ga boleh ragu-ragu," ujar pemilik nomor punggung sembilan tersebut.
Dari formula skema permainan tim, Ardell sendiri adalah pendamping sang game-maker The Young Guns, Rizki Eka Saputra di sektor lini tengah. Karakteristik keduanya yang terbilang mirip jadi keuntungan besar untuk Pelita.
Meski demikian, Ardell sadar dirinya dan Rizki tidak bisa saling berputar dalam satu frekuensi. Keseimbangan tim jadi nilai paling utama.
"Harus ada satu yang mengalah. Sejauh ini saya memang agak sedikit mundur ke belakang untuk bantu jaga pertahanan, biar Rizki yang fokus maju. Demi kepentingan tim, paling penting komunikasi tidak boleh diam," ujar Ardell seraya tersenyum lebar.