Ikut Nimbrung Kuis Ramadhan IJL, Mukti Ali Raja Serukan Pesan




IJL.Com- Kuis Ramadhan yang diselenggarakan Indonesia Junior League (IJL) bekerja sama dengan Soccerpedia dan Brawlers Apparel ternyata menarik perhatian mantan kiper Persija Jakarta dan Persita Tangerang, Mukti Ali Raja. Melihat perbedaan kelas liga atau festival dari sudut pandang berbeda.

Di saat roda kompetisi tengah memasuki masa jeda, kuis Ramadhan menjadi salah satu cara IJL untuk mendekatkan diri dengan IJLovers terutama yang aktif di ranah Instagram. Bekerja sama dengan Soccerpedia dan Brawlers Apparel, beberapa hadiah menarik berupa 'official merchandise' IJL sudah disiapkan untuk tiga orang pemenang.

Caranya pun mudah. Selama lima pekan, IJL akan menyebar tema yang berbeda-beda ke jagat dunia maya. IJLovers tinggal menuangkan opini dan harapannya lewat kolom komentar Instagram.

Sudah dua pekan kuis Ramadhan IJL berjalan, animo terus meningkat dari hari ke hari. Di tahap kedua, tema yang diangkat dengan judul 'Pilih Liga atau Festival' ternyata sangat menarik antusiasme IJLovers untuk saling bersuara berbagi pengalaman mengutarakan opini.



Sudah barang tentu yang dicari bukan perkara benar atau salah. Selayaknya obrolan di warung kopi, opini bisa saja berbeda-beda tergantung dari sudut pandang atau pakai pisau bedah untuk cara mengambilnya.

Salah satu yang ikut nimbrung ternyata adalah eks penjaga gawang Persija Jakarta dan Persita Tangerang, Mukti Ali Raja. Pria yang kini aktif sebagai asisten pelatih 'Pendekar Cisadane' (julukan Persita) mendampingi Widodo C Putro ternyata punya tanggapan menarik soal tema yang diangkat oleh IJL.

"Kalau untuk usia dini, menurut saya yang ideal adalah liga tapi liga yang benar-benar terstruktur dengan baik, kalau perlu liganya dalam koridor federasi atau asprov agar supaya menjadi kalender federasi," tulis Mukti.



"Kelebihan liga saya pikir banyak, jadi saya ambil alasan yang global saja dimana liga di usia dini adalah miniatur liga profesional yang levelnya disesuaikan," sambung Mukti lagi.



Mukti juga punya pendapat mengenai ajang festival dari sudut pandang berbeda. Menurutnya, ada orientasi yang harus diubah jika sebuah tim mengikuti ajang "sehari kelar" tersebut.

"Kalau festival kurang ideal karena durasinya yang sebentar dan orientasinya yang kurang pas," tutur Mukti.

"Setahu saya ini di negeri orang, ajang ini dijadikan ajang silaturahmi antara akademi sepak bola dan bukan orientasi piala," tambah Mukti yang tercatat pernah membawa Petrokimia Gresik menjadi jawara Liga Indonesia musim 2002.



IJL sendiri adalah salah satu operator yang sejak 2014 menerapkan formula liga untuk ikut ambil kontribusi memajukan pembinaan sepak bola usia dini Indonesia. Sistem tanam, rawat dan panen menjadi tujuan utama lewat kompetisi berjenjang mulai dari U-9, U-11 sampai U-13 dan bukan tidak mungkin di tahun-tahun berikutnya melebarkan sayap hingga jenjang elite pro academy.

"Alasan berikutnya, mungkin kita banyak melihat banyak muncul pemain-pemain muda di level profesional mereka alumni liga baik yang sesuai kalender PSSI atau non-kalender," seru Mukti.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa