Indonesia Muda Utara Berburu Comeback Manis




IJL.Com- Target super-comeback tengah dibidik skuat Indonesia Muda Utara. Sang pelatih, Mario Agustinus Lalumedja sudah siap kembali jatuh bangun bersama anak asuhnya.

Indonesia Junior League bukan kompetisi yang asing untuk skuat IM Utara. Seperti diketahui pada IJL edisi pertama tepatnya 2014/2015 di Waduk Pluit, mereka pernah berlaga di level U-11.

Setelah sempat absen di IJL jilid kedua, 2018 ini IM Utara siap comeback lewat skuat U-13. Meski demikian, bicara persiapan tim, sang juru taktik yakni Mario Agustinus Lalumedja harus ekstra kerja keras. Ada beberapa faktor jadi pekerjaan rumah untuk dirinya.

"Persiapan kami boleh dibilang baru mencapai 50-60 persen karena tim ini baru saja terbentuk. Kemarin sempat alot sosialisasi kompetisi IJL ke orangtua anak didik," tutur Mario.



Praktis, Mario memang harus banyak putar otak. Sedikit membuka rahasia, sektor lini belakang jadi sorotan utamanya.

"Lini yang menjadi PR sebenarnya hampir di semua sektor tapi pos belakang masih perlu pembenahan secara lebih mendalam. Semoga di sisa waktu menuju kick-off kami bisa mengatasinya," ungkap pelatih berlisensi C AFC itu.



Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi hambatan besar untuk kesebelasan IM Utara. Motivasi berapi-api tertanam di dalam dada, mental anak-anak pesisir Jakarta terus berkobar tanpa henti.

Ya memang, IM Utara tidak ingin sekadar meramaikan IJL, target super comeback tak ragu diusung. Ada kesan mereka ingin lebih baik dari prestasi pada 2014/2015 yang lalu.

"Tentunya IM Utara pasang target comeback karena kami sendiri ingin selalu dan tidak sabar mengikuti gelaran-gelaran yang diadakan oleh IJL," tegas juru taktik berusia 50 tahun itu.


"Pasti ada motivasi dari IM Utara U-13 untuk menyamai prestasi kakak-kakaknya alumni IJL edisi pertama," tambahnya.





Setidaknya motivasi berlipat itu memang bisa membantu sang pelatih meracik strategi di atas lapangan nanti. IM Utara sendiri akan tergabung di Grup Phenomenon.

Bicara peta persaingan, Mario enggan terlalu banyak sesumbar. Yang jelas, ia tidak ingin anak asuhnya bermain dengan beban terlampau tinggi.

"Sepertinya akan seru persaingan di babak penyisihan grup namun apapun hasilnya nanti bagi saya adalah pembelajaran dan memberi panggung buat anak-anak untuk merasakan atmosfer kompetisi dan pastinya soal jam terbang," ujar pelatih kelahiran Jakarta itu.

"Menang atau kalah adalah nomor 29 bagi kami, yang penting pengalaman bermain dan mental anak-anak bisa terasah. Pada saatnya nanti saat dewasa mereka akan mendapatkan juara yang sesungguhnya," tandas Mario yang sudah lebih dari 15 tahun jatuh bangun bersama Indonesia Muda Utara itu.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa