IJL.Com- Sedikit kendala mewarnai persiapan Indonesia Muda Utara (IMUT) jelang laga pekan keempat IJL U-11 bergulir. Memanfaatkan naluri gol Firman Hakim tetap jadi senjata utama.
Panas terik matahari yang menyengat Stadion Koja jadi teman setia anak-anak Indonesia Muda Utara. Sesekali angin sepoi-sepoi berhembus namun tak sampai habis membasuh keringat.
Pasca libur lebaran usai, tim asuhan Sugiaso itu harus bergegas kembali ke medan laga. Akhir pekan nanti, pekan keempat IJL U-11 sudah menunggu dimana Patrick Sidabutar dan kawan-kawan akan bersua Serpong Jaya dan Ragunan Soccer School.
Sayangnya persiapan IMUT menemui kerikil tajam. Masih absennya beberapa pemain membuat sang pelatih, Sugiaso belum bisa tidur dengan nyenyak.
"Setelah libur usai, anak-anak sudah mulai kembali berlatih namun tidak maksimal karena masih banyak yang absen. Barisan pemain inti saja baru bisa full-team beberapa hari terakhir, semoga yang lain bisa ikut menyusul," harap Sugiaso.
"Anak-anak butuh angin segar untuk menghadapi laga Minggu nanti. Sebagai pelatih ini sudah pekerjaan rumah dan tanggung jawab saya mempersiapkan mereka agar bisa tampil lebih maksimal. Mereka sudah sangat kangen atmosfer IJL," jelas Acong, sapaan akrabnya.
PR Sugi untuk mencari angin segar memang akan terus diuji. Pastinya ia tidak mau anak-anak asuhnya "kekeringan" sesampainya di atas lapangan.
Bicara sektor lini depan misalnya, ketergantungan mereka pada persona Firman Hakim bisa dibilang memang masih sulit untuk dihapuskan. Harus diakui memang kapasitas besar pemain yang diberikan julukan Ibrahimovic-nya Indonesia Muda Utara tersebut.
Di laga pekan terakhir, Firman mulai mendapat kawalan super ketat dari bek lawan. Risikonya, aliran gol Indonesia Muda Utara praktis mandek.
Sugi sendiri tak menampik anggapan tersebut. Meski demikian ia meyakini sudah punya formula mutakhir demi mendulang angin segar pada pekan keempat.
"Untuk saat ini, Firman memang penyerang langka di tim kami. Jelas, saya harus membuat dirinya lebih intens berlatih agar lebih kejam merobek jala gawang lawan," ujar Sugi.
"Tidak masalah Firman selalu ditempel ketat, karena itu justru akan semakin meningkatkan kemampuannya. Di satu sisi ia bisa memudahkan rekan-rekan setimnya mencuri gol," tandas Sugi.