IJL.Com- Butuh koreografer jenius untuk menghasilkan tarian kelas wahid. Arjuna "Spiderman" Satrio membuktikannya bersama Brazilian Soccer School.
Tidak sulit untuk mengakui betapa megahnya peran Arjuna Satrio Prakoso untuk skuat Brazilian Soccer School di gelaran IJL Mayapada U-13. Sebagai seorang gelandang bertahan, ia adalah orang pertama yang memutus serangan tim lawan.
Tak hanya sampai disitu, formula 2-3-4-1 ala Brazilian kian memudahkan Arjuna untuk bergerak dengan karakteristik deep-lying playmaker. Mirip-mirip dengan sepak terjang Xabi Alonso saat masih berseragam Liverpool dan Timnas Spanyol.
Karakter pemain jangkar memang begitu melekat untuk pemain bernomor punggung 22 tersebut. Layaknya Spiderman, tiap jengkal rumput hijau ibarat dinding, begitu mudah dipanjat menggunakan kedua kaki juga tangannya. Jika Brazilian diibaratkan tim dengan tarian samba maka Arjuna adalah koreografernya.
Pun jika sudah bicara soal stamina, Arjuna bisa dibilang adalah gelandang dengan fisik paling stabil di kompetisi IJL Mayapada U-13 selain dinamo Cipta Cendikia FA, M Rafly Ikram Selang. Tidak heran saat keduanya bertemu, hasil imbang didapatkan.
Konsistensi itu terus dibawa Arjuna dari tiga laga yang sudah ia lakoni di kompetisi IJL Mayapada U-13. Semakin lengkap manakala satu gol disumbangkan saat jumpa B24HABS, Minggu (18/11). Tendangan yang tidak terlalu keras namun sangat terukur hingga mengecoh pergerakan kiper lawan.
"2-3-4-1 dengan zona marking, saya beruntung punya Arjuna," buka pelatih Brazilian, Tycho Timmerman.
"Ia pemain yang serba bisa, pintar di semua lini ditunjang dengan postur mumpuni. Pengaruhnya sangat besar di Brazilian," tambah Tycho sambil tersenyum.
Arjuna memang sudah membuat Tycho terlanjur jatuh hati. Ada fighting spirit sang anak asuh yang begitu terkenang dalam hatinya sampai detik ini.
"Arjuna pernah bermain dengan kondisi retak tangan tapi tetap fight," ungkap Tycho seraya terkagum-kagum.
Tidak hanya cakap di dalam lapangan, label good boy juga disematkan Tycho untuk Arjuna. Utamanya soal attitude, tidak heran Arjuna mendapat beasiswa murni dari manajemen Brazilian.
"Di Brazilian ada sistem beasiswa murni, Arjuna adalah satu dari 10 pemain yang mendapatkannya, dia masuk kelas prestasi," ungkap Tycho.
"Ia rendah hati, selalu belajar dan belajar setiap selesai main selalu diskusi dengan pelatih dan rekan-rekan setimnya," pungkas Tycho.
Brazilian sendiri saat ini bertengger di peringkat kelima klasemen sementara Grup Sensation. Sementara Arjuna baru saja terpilih menjadi Best XI pekan keempat IJL Mayapada U-13, jika berkaca dari konsistensi permainan saat melawan B24HABS, bukan tidak mungkin jatah itu akan kembali ia dapatkan.