IJL.Com- Jadwal pertandingan yang "kurang bersahabat" menimbulkan kekhawatiran tersendiri untuk pelatih FU15FA Bina Sentra, Muhammad Firdaus. Kontra CISS Soccer Skill, Firman Utina Boys ingin lepas dari kutukan.
Partai FU15FA Bina Sentra kontra CISS Soccer Skill akan menjadi laga pembuka pada pekan kedua IJL Mayapada U-13 Grup Sensation, Minggu (21/10). Sesuai jadwal, pertemuan kedua tim akan dihelat tepat pada pukul 08.00 pagi WIB.
Faktanya, dapat jatah main pada pagi hari membuat pelatih FU15FA Bina Sentra, Muhammad Firdaus agak gamang. Namun ia menegaskan anak asuhnya sudah siap ambil resiko.
"Ini sebenarnya hal yang paling saya tidak sukai. Tapi tetap kita harus jalani karena jadwal ini sudah hasil undian," ujar Firdaus seraya tersenyum.
"Rata-rata kalau main awal atau pagi hari lebih berat dibanding main siang atau sore karena kondisi anak-anak belum full 100 persen. Tidak terlalu bugar. Ini yang selalu buat saya khawatir," sambungnya lagi.
Ya, ada semacam kutukan menghantui FU15FA Bina Sentra setiap dihadapkan dengan peluit kick-off pagi hari. Mau tidak mau, Firdaus harus kian lincah memberikan motivasi untuk anak didiknya.
"Benar soal adanya kutukan tersebut, anak-anak selalu kedapatan sial kalau dapat jadwal main di pagi hari dari berbagai turnamen dan kompetisi yang mereka ikuti, semoga tidak menular di IJL," ujar pelatih asal Purwakarta itu tertawa.
"Tapi saya selalu percaya dengan skuat ini, tentunya sudah jadi tugas pelatih untuk memberikan motivasi yang tinggi ke anak-anak. Saya pun belum bisa memastikan apa kami dapat lepas dari kutukan itu. Kita lihat saja nanti," ujar Daus, sapaan akrabnya.
Laga kontra CISS bisa jadi wahana terbaik melepas kutukan tersebut. Usut punya usut, persiapan khusus sudah gencar dilakukan.
Pilah-pilih starting line-up jadi salah satu caranya. Daus ingin anak asuhnya benar-benar dalam kondisi 101 persen agar tidak kedodoran di atas lapangan. Ia juga menyadari CISS bukannya tanpa potensi tebar kejutan.
"Kita adakan latihan pagi menjelang pertandingan lawan CISS agar anak-anak mampu beradaptasi," tutur Daus.
"Saya akan turunkan pemain-pemain yang benar-benar siap untuk pertandingan perdana ini. Rata-rata mereka siap semua tapi saya akan tampilkan yang benar-benar siap main karena lawan yang dihadapi cukup kuat," tegas Daus.
Beruntung, dukungan tanpa henti terus didapatkan oleh FU15FA Bina Sentra. Ruh pemain ke-12 bisa jadi obat paling mujarab melepas kutukan yang masih menghantui.
Tidak ketinggalan suport moril dari sang pendiri, Firman Utina. Meski jauh-jauh ada di Palangkaraya membela Kalteng Putra, eks kapten Timnas Indonesia itu tak henti memantau sepak terjang anak-anak asuhnya.
"Alhamdulilah kita sudah mempersiapkan semuanya untuk laga perdana ini. Mudah-mudahan anak-anak tidak down. Sejujurnya, IJL Mayapada U-13 adalah ajang yang paling mereka tunggu-tunggu, begitu juga dengan orangtua anak didik. Ada antusiasme yang tak pernah padam," sebut Daus.
"Om Firman Utina selalu memberi tahu ke anak-anak agar selalu siap tampil bermain kapanpun. Percaya diri dan kerja keras siapapun yang akan dihadapi. Pesan beliau itu selalu jadi pegangan kami," tandasnya.
CISS sendiri meski tanpa target di IJL Mayapada U-13 bukan berarti akan dengan mudah dilangkahi oleh FU15FA Bina Sentra. Bermain nothing to lose diselipi have fun with soccer bisa jadi jadi kekuatan tersembunyi untuk anak asuh Dedi Suryaman itu.
"Kami tetap perhitungkan dengan matang soal peta persaingan di babak penyisihan Grup Sensation. Sebagai pelatih, saat sudah berada di atas lapangan saya percayakan kepada anak-anak saja agar skillnya mengolah si kulit bundar semakin bertambah meski harus diingat semua harus dilalui lewat proses latihan yang matang. CISS juga tanpa target di kompetisi nanti, intinya tetap berpegang teguh pada filosofi have fun with soccer," tegas Dedi.