IJL.Com- Stoni Indonesia ibarat bom waktu yang siap meledak. Dalam kurun waktu 2x25 menit bisa saja Java Soccer Academy akan jadi korbannya akhir pekan nanti tepatnya Minggu (21/10). Namun sedikit saja besar kepala maka senjata makam tuan akibatnya.
Bertarung di kompetisi sekelas IJL Mayapada U-13 diakui pelatih Stoni Indonesia, Maulana Imron Dwi Putra bukan sesuatu yang mudah untuk anak-anak asuhannya. Bermain tanpa beban jadi pegangan kesebelasan asal Bantargebang, Bekasi tersebut.
Status tim debutan juga tidak membuat mereka minder. Rileks, rileks dan rileks itu yang selalu ditekankan sang pelatih.
"Kami tahu IJL Mayapada U-13 merupakan kompetisi elit, sudah jelas banyak tim-tim besar dan berpengalaman ikut di dalamnya," buka Maulana.
"Begitu juga dengan status tim debutan yang dipunya Stoni, kami sekali tidak merasa terbebani. Sebisa mungkin anak-anak harus rileks terutama di laga perdana akhir pekan nanti," sambung pelatih asli Bekasi itu.
Sampai detik ini, Maulana terbilang masih sibuk mengutak-atik formula mutakhir untuk tim asuhannya. Persiapan selama dua bulan terakhir masih meninggalkan banyak pekerjaan rumah. Catatan evaluasi tak henti ia kantongi.
"Untuk persiapan selama dua bulan terakhir ini kami sering melakukan laga uji coba untuk melihat sejauh mana anak-anak bisa menerapkan taktik dan strategi dan kekompakan yang sering dilakukan pada saat latihan. Sekarang saya tinggal evaluasi kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki saja," tuturnya.
Saat disinggung soal lawan yang akan dihadapi yakni Java Soccer Academy (JSA), Maulana semakin paham tantangan besar ada di depan mata. Apalagi pertemuan kedua SSB memang dilabeli bentrok tim debutan.
Begitu juga dengan kekuatan JSA yang unggul dari segi postur pemain. Untuk hal ini, Maulana benar-benar tidak mau menutup mata, ada strategi khusus agar permainan lawan tidak dapat berkembang.
"Kami belum pernah bertemu sebelumnya dengan mereka, jadi ya sangat buta kekuatan lawan. Tapi saya yakin SSB yang berlaga di IJL pasti bagus-bagus termasuk JSA. Tim lawan pasti menargetkan tiga poin di pertandingan besok," ujar sang pelatih.
"Menghadapi lawan yang unggul dari segi postur, kami akan berusaha bermain dengan kolektifitas tim, melakukan passing-passing pendek, pressing ketat. Jangan biarkan lawan kuasai bola apalagi bola-bola panjang karena itu pasti kelebihan mereka," terangnya.
Namun lagi-lagi hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti diketahui, Stoni Indonesia sempat lama "menepi" dari rumput hijau. Ya, terakhir kali mereka turun gelanggang dalam sebuah atmosfer pertandingan terjadi pada April 2018 lalu.
Sudah dapat dibayangkan betapa bergairahnya anak-anak Stoni jelang peluit kick-off dibunyikan. Meski demikian pelatih berusia 29 tahun itu patut waspada, bukan tidak mungkin motivasi yang berlipat-lipat malah berubah menjadi senjata makam tuan.
Stoni Indonesia kini memang ibarat sebuah bom waktu. Seberapa besar daya ledak yang didapat, hanya pemain mereka yang mampu menjawabnya di atas lapangan nanti.
"Iya, Stoni Indonesia saat ini sudah siap 100 persen. Apalagi anak-anak sudah tidak sabar menunggu laga perdana di IJL. Maklum mereka terakhir kali ikut kompetisi itu April kemarin. Jadi semangat mereka sekarang sedang tinggi-tingginya," tegasnya.
"Kami seperti bom waktu? Ya kita tunggu saja di atas lapangan nanti," tutup Maulana sambil tersenyum.
Java Soccer Academy Tidak Tinggal Diam
Java sendiri ogah tinggal diam. Meski ada sedikit kendala dari segi non-teknis hal itu tidak menyurutkan langkah anak-anak Halim Perdanakusuma. Mereka ingin torehkan sejarah manis saat menjalani laga debut di kompetisi Indonesia Junior League.
Turun dengan kekuatan full-team bisa jadi salah satu cara paling ampuh. Soal atmosfer pertandingan, sang pelatih memang tidak mau main-main. Serangan udara siap mereka luncurkan untuk menjinakkan bom waktu milik Stoni.
"Faktor jauhnya lapangan (Stadion Mini Cisauk) sebenarnya jadi kendala tapi tidak terlalu besar, anak-anak sudah harus siap," ujar pelatih JSA, Muhammad Armidi.
"Saya ingin anak-anak yang didaftarkan kemarin hadir semua saat laga kontra Stoni, mereka sudah harus merasakan atmosfer pertandingan," sambungnya lagi.
Bicara target, Armidi ogah basa-basi. Menurutnya, setiap laga perdana sangat penting untuk pulang bawa poin sebagai awalan menatap pekan-pekan selanjutnya.
"Kalau target tentu sederhana yaitu main bagus, maksimal dan terpenting team-work di atas lapangan bisa berjalan baik. Bicara poin, setiap pertandingan selalu penting, ya artinya kami ingin selalu berusaha," tegas Armidi.