IJL.Com- Pelatih ASTAM U-9, Teguh Purwanto menolak anak asuhnya diberi label unggulan saat bersua dua tim yang tengah terluka, Serpong City Soccer School dan Remaja Masa Depan-Putra Sejati. Tidak memandang remeh lawan jadi bagian strategi sang pelatih memompa semangat anak didiknya.
Hasil satu menang dan dua seri di pekan sebelumnya memang belum membuat pelatih ASTAM U-9, Teguh Purwanto puas. Bukan bicara soal hasil memang tapi lebih kepada organisasi permainan anak asuhnya yang ia nilai masih jauh dari proses latihan rutin.
"Persiapan kami untuk laga akhir pekan nanti berjalan lancar meski ada beberapa anak yang tidak hadir karena izin ke luar kota," terang Teguh.
"Alhamdulillah setelah tiga laga di pekan sebelumnya, mulai terlihat ada perbaikan. Semoga hasilnya Minggu esok bisa lebih baik lagi," harapnya.
Perbaikan dari segala lini memang selalu diharapkan Teguh. Meski demikian ia menegaskan dirinya tidak selalu berpatokan harus punya lini depan yang tajam. Semua pemain dari segala posisi disebutnya punya tanggung jawab masing-masing termasuk dalam urusan mencetak gol.
"Kemarin memang ada Akhdan Dwi Putra yang notabene posisinya adalah bek tapi justru lebih rajin mencetak gol, tapi bagi saya ini tidak masalah. Justru saya senang karena tim lebih kolektif terutama di level usia dini dimana semua anak harus mencoba semua posisi," terang Teguh.
Kesempatan ASTAM (U-9) untuk bisa bicara lebih banyak di pekan keempat IJL Mayapada 2018 memang sangat terbuka lebar. Seperti diketahui di atas lapangan nanti mereka akan bersua tim yang tengah terluka, Serpong City Soccer School dan Remaja Masa Depan-Putra Sejati.
"Mereka memang sama-sama menelan kekalahan di laga perdana, tapi anak-anak saya ingatkan agar tak pandang remeh. Serpong City Soccer School dan RMD-Putra Sejati pastinya akan selalu berusaha lebih keras lagi. Tentunya semangat kami juga harus lebih tinggi juga," tegas Teguh.
"Dari level usia dini, hal-hal sederhana seperti ini rasanya harus ditanamkan ke anak-anak agar mereka tetap respect saat kedatangan lawan dengan kondisi apapun," tambahnya.
Teguh memang menyadari sepak bola bukan sekadar hitungan di atas kertas. Bagi dirinya baik Serpong City Soccer School dan RMD-Putra Sejati punya potensi pula meraih kemenangan sama seperti tim asuhannya.
Tak heran, Teguh menolak dengan tegas jika banyak orang yang menganggap ASTAM akan lebih superior di atas lapangan nanti. Ia paham betul selama 2x15 menit segala hal bisa terjadi.
"Di atas kertas mungkin lawan ada di posisi bawah tapi kembali ini bicara sepak bola, segalanya bisa terjadi. Yang hanya bisa dilakukan ASTAM adalah tidak boleh lengah apalagi kehilangan fokus karena itu bisa jadi malapetaka," ungkap pelatih berkepala plontos tersebut.
"Berlebihan rasanya jika menyebut di dua laga tersebut ASTAM adalah tim unggulan. Kami tim yang biasa saja tetapi memang punya semangat juang tinggi," tandasnya.