IJL.Com- Kekuatan Ragunan Soccer School U-9 terancam timpang di babak play-off champions 12 Besar IJL Mayapada 2018. Meski demikian sang pelatih yakni Aep Supriyatna yakin anak asuhnya tidak mau cepat-cepat kibarkan bendera putih.
Sama seperti tim kontestan lainnya, latihan perdana Ragunan SS pasca libur lebaran baru dimulai akhir pekan kemarin. Beberapa pemain masih absen, ya harus diakui tim asal Jakarta Selatan itu tampil seadanya. Terbilang riskan memang.
"Iya baru mulai berlatih Minggu kemarin. Masih banyak yang absen, persiapan juga mepet," seru pelatih Ragunan SS, Aep Supriyatna.
"Harus diakui persiapan kami seadanya saja jelang babak play-off. Tapi mudah-mudahan nanti anak-anak bisa beri kejutan," tambah pelatih terbaik pekan kesembilan IJL Mayapada 2018 tersebut.
Aep memang harus banyak putar otak di babak play-off nanti. Selain persiapan terburu waktu, kekuatan mereka memang terancam goyah di atas lapangan nanti.
Memang ada sedikit kabar Ragunan SS akan tampil tanpa pemain andalannya di lini depan, Wahyu Sulthon Iskandar. Tentu bukan sesuatu yang mudah mengingat Wahyu adalah juru gedor utama dengan catatan delapan gol sejauh ini.
"Sepertinya Wahyu memang harus absen," ujar Aep.
Meski demikian, Aep enggan banyak ambil pusing apalagi sampai mengibarkan bendera putih. Setidaknya ia meyakini ada tiga pemain lain yang punya daya ledak tak kalah dengan Wahyu.
Salah satunya tentu adalah Prabowo Haidar Salman. Empat laga terakhir, gelandang yang sudah mencetak tujuh gol itu memang tengah on-fire.
Ya setidaknya itu yang bisa jadi pegangan Aep saat meracik kekuatan anak asuhnya. Jelas meski tanpa Wahyu, Ragunan SS tak ragu tebar ancaman untuk dua pesaingnya, CISS Soccer Skill dan Serpong City Soccer School.
"Saya yakin masih banyak anak-anak Ragunan SS yang bisa dijadikan talenta baru dan punya rasa percaya diri lebih tinggi. Tentu ada Prabowo Haidar Salman tapi juga jangan lupakan Fitrah Rahmadani dan Saka Rasaki," terang Aep.
"Dua lawan kami di babak play-off nanti memang tangguh tapi semoga itu justru bisa mengeluarkan talenta terbaik anak-anak. Kami tetap semangat dan percaya diri," tegas eks pemain Jayakarta tersebut.
Memang sebagai seorang pelatih, tugas Aep tak hanya sekadar meramu taktik. Memompa semangat anak asuhnya dengan berbagai cara juga jadi fokus dirinya.
"Insya Allah, kalah atau menang akan kami jalani bersama karena kami satu tim. Yang penting anak-anak bisa merasakan perjuangan di atas lapangan. Ragunan SS akan berjuang keras," tandasnya.