Kibas Sayap Garuda Muda Billal




IJL.Com- Melakoni debut di kompetisi Indonesia Junior League tidak mau disia-siakan begitu saja oleh Garuda Muda Billal U-11. Terbang setinggi mungkin jadi misi pasukan "Biru Langit".

38 tim akan memperebutkan mahkota gelar juara IJL U-11 musim 2020. Tim-tim debutan ramai berseliweran meramaikan gelombang persaingan, termasuk Garuda Muda Billal (GMB).

Sesuai hasil undian grup yang baru saja digelar akhir pekan kemarin, tim asal Cirendeu, Tangerang Selatan tersebut tergabung di Grup B (Sensation). Meski auranya tidak sepanas Grup A, bukan hal mudah tentunya untuk lolos dari fase penyisihan guna mengantongi tiket bergengsi 16 Besar Champions.

Namun tidak ada salahnya GMB punya mimpi terbang setinggi langit biru sesuai dengan warna jersey kebanggaan mereka. Jawabannya sekarang hanya bisa dibuktikan di atas lapangan.

"GMB memang tim baru di kompetisi IJL U-11 ini, tapi kami berusaha mempersiapkan tim sebaik mungkin walaupun terkendala dengan adanya pandemi Covid-19. Grup B diisi oleh tim yang sudah banyak pengalaman di kompetisi IJL, tetapi kami yakin karena tiada doa dan usaha yang sia-sia, mudah-mudahan kami bisa membuat kejutan di setiap laga nanti," ujar arsitek GMB, Muhamad Husen.

"Yang namanya demam panggung itu sudah pasti ada, biasanya mental di usia mereka masih labil, akan tetapi kami tim pelatih terus memotivasi para pemain agar tetap fight dan enjoy di setiap pertandingan nanti," sambung Husen.



Kick-off IJL U-11 2020 sesuai rencana mulai berputar pada 6 September mendatang di Lapangan Yon Arhanud Kostrad, Serpong, Tangerang Selatan. Sejauh ini, kondisi skuat GMB harus terus dipugar yang tentunya menjadi PR tersendiri bagi Husen.

Seperti sudah dikabarkan sebelumnya, gelaran IJL musim 2020 menggunakan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Selain meniadakan opening ceremony, pembatasan volume penonton jadi salah satu poin yang harus dijalankan tim kontestan.

"Kembali jika bicara soal persiapan, kami selalu coba semaksimal mungkin. Meski harus diakui kondisi pandemi menyebabkan beberapa pemain terpaksa tidak bisa ikut gabung karena belum mendapatkan izin dari orangtuanya masing-masing. Kami tentu tidak bisa memaksakan sembari berharap pandemi ini bisa secepatnya berakhir dan dunia bisa kembali normal," jelas Husen.

"Jelas ini jadi PR juga untuk saya sebagai pelatih. Utamanya harus bisa menjaga mood anak-anak agar di setiap latihan maupun pertandingan mereka main enjoy dan menunjukkan kemampuannya yang terbaik," pungkas Husen.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa