IJL.Com- Penampilan spartan Muhammad Terry Darmawan jadi jaminan mutu di lini belakang Bhayangkara Tigaraksa FS. Gaya permainan bek berpostur raksasa itu membuat pelatihnya, Iyan Ahmad Fajri tak ragu melempar senyum.
Perlahan tapi pasti Bhayangkara Tigaraksa FS mulai membidik papan atas klasemen Grup B Sensation. Di pekan keenam pada Minggu (18/3), mereka mampu mengantongi poin penuh usai membekuk dua lawannya yakni Hizbul Wathan Soccer Club (4-0) dan kemenangan dramatis atas Parung Soccer School (1-0).
Dua kemenangan itu memang sangat disyukuri pelatih Bhayangkara Tigaraksa FS, Iyan Ahmad Fajri. Setidaknya masih ada kesempatan besar tim asuhannya melenggang ke fase 12 besar.
"Kami sebagai tim pelatih hanya memberikan motivasi untuk anak-anak. Mereka bermain tanpa beban dan have fun saja," ucap Iyan.
"Tapi kemenangan ini memang patut disyukuri, penampilan anak-anak dan hasilnya sudah membuat saya puas. Setidaknya kita punya target bisa masuk di posisi empat besar," jelas anggota kepolisian Republik Indonesia berpangkat Briptu tersebut.
Jika boleh menyebut satu nama pemain yang punya peran besar di balik gagahnya penampilan Bhayangkara Tigaraksa FS maka tak lain tak bukan jika menyebut nama bek sentral mereka, M Terry Darmawan. Ibaratnya, bocah kelahiran Tangerang itu adalah penyebab utama barisan penyerang lawan berpikir dua kali membongkar pertahanan The Little Guardian.
Hal itu pula yang diakui Iyan. Ia mengatakan, ada keuntungan berlipat dirasakan Bhayangkara Tigaraksa mempunyai bek dengan karakter khusus seperti Terry.
"Ya kita tahu dan bisa dengan mudah menilai permainan Terry dalam beberapa pekan terakhir ini. Melihat posturnya saja mungkin bisa membuat mental dan psikologis lawan down," ujar Iyan seraya tersenyum.
"Terry punya spirit yang luar biasa dan mempunyai rasa tanggung jawab tinggi. Bek dengan gaya permainan sederhana khas seorang limited defender memang. Ditambah dengan power shoot sangat keras, ya mungkin belum ada yang menandangi Terry di level U-9 ini ya," tambahnya lagi.
Fakta itu memang ditambah lagi dengan catatan positif yang ditorehkan pemain bernomor punggung 18 itu pada pekan keenam kemarin. Seperti diketahui golnya di menit terakhir saat jumpa Parung Soccer School jadi penentu timnya meraih poin penuh.
"Mungkin lawan kaget dengan golnya di menit terakhir saat jumpa PaSS. Orang bisa mengibaratkan di seperti John Terry dari Chelsea yang kerap mengubah papan skor di menit akhir," ucap Iyan.
"Tapi menurut saya dia seperti Virgil van Dijk, bek Liverpool. Sekali lagi, kami sangat beruntung punya Terry," tandas Iyan yang memang merupakan fans berat The Reds tersebut.
Bhayangkara Tigaraksa FS U-9 saat ini sudah memainkan enam laga selama kiprahnya di IJL Mayapada 2018. Dari pencapaian tersebut mereka mampu mengumpulkan 20 poin hingga nangkring di posisi keempat klasemen sementara Grup B Sensation.