Langka Striker, Pelita Jaya Punya Senjata Pamungkas




IJL.Com- Pelita Jaya Soccer School harus mandi keringat lebih deras sebelum menyudahi perlawanan Putera Utama Tambun dan Putra Jaya. Untung saja ada senjata pamungkas.

Juara bertahan Indonesia Junior League U-9, Pelita Jaya Soccer School mengawali kiprahnya di musim 2020 dengan catatan manis. Dua laga berhasil dikunci lewat raihan poin penuh.

Meski demikian, poin sempurna yang berhasil didulang "The Young Guns" tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada proses putar otak sepanjang menit demi menit berjalan saat menyudahi perlawanan Putra Jaya (1-0) dan Putera Utama Tambun (2-0).

Anak-anak Pelita sebenarnya memang tampil begitu mendominasi jalannya pertandingan. Ada banyak peluang emas didapatkan namun apa daya selalu mentah di akhir penyelesaian.

Beruntung Pelita bisa bernafas lega. Sesulit apapun memecah kebuntuan, akhirnya ada senjata pamungkas berwujud bola mati sebagai pelicin jalur kemenangan tim yang bermarkas di Sawangan tersebut.

Total tiga gol yang dibukukan Pelita, semuanya memang berasal dari bola mati yakni dua tendangan penalti dan satu tendangan bebas. Buah agresif menyerang tanpa henti tentunya.

"Memang banyak peluang yang didapatkan tapi tidak sampai berujung gol. Kalau soal bola mati, kami memang sudah punya eksekutor dengan spesialisasi sendiri, jadi memang sudah dibidik dan disiapkan," ujar sang pelatih, Budi Hidayat.


"Oh iya, musim ini kami tidak punya striker," tambah Budi lagi.



Kelangkaan striker yang dialami Pelita tentu bukannya tanpa sebab. Imbas pandemi Covid-19 diakui Budi begitu menganggu.

Tak ayal, Budi kudu bongkar pasang meracik formula terbaik. Mudah? Tentu saja tidak namun ada motivasi besar mengelilingi.

"Masa pandemi ini memang terasa begitu menganggu, banyak anak-anak didik kami yang terpaksa mundur. Bisa dibilang materi pemain harus bongkar pasang lagi, padahal sebelum pandemi sudah sangat siap," ungkap Budi Hidayat.

"Materi pemain kami saat ini dilengkapi gabungan dari U-7 dan U-8 tapi terbantu dengan motivasi untuk bisa mengulang prestasi seperti kakak-kakaknya di musim lalu, meski kami tidak ada paksaan untuk ke arah sana. Ya, motivasi itu benar-benar membantu semangat anak-anak," sambung Budi.

"Saya lihat di pekan pertama ini ada sekitar enam pemain yang bisa membuat perbedaan di atas lapangan, sektor lini serang misalnya ada Luqmanudin. Semoga di pekan-pekan selanjutnya yang lainnya bisa jalan beriringan, intinya tetap berdoa kemudian berjuang," pungkas Budi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa