IJL.Com- Cetak gol cepat diyakini pelatih Laskar Pelangi, Saprano Rangkuti bisa jadi kunci kemenangan timnya atas Pelita Jaya Soccer School. Fokus berdiri di atas kaki sendiri.
Saprano Rangkuti tidak bisa tidur dengan nyenyak beberapa hari ini. Pasca libur idulfitri usai, pelatih berdarah Batak itu harus menyiapkan timnya jelang laga pekan terakhir babak penyisihan Grup Phenomenon versus Pelita Jaya Soccer School, Sabtu (15/6).
Duel kontra Pelita tak ubahnya partai final untuk pasukan Laskar Pelangi. Posisi mereka yang belum aman di zona delapan besar jadi penyebab utama. Pertaruhan tiket fase knock-out.
"Bicara soal persiapan, kami baru kemarin kembali memulai latihan. Anak-anak sadar mereka harus habis-habisan Sabtu esok," tegas Sapran.
Formula khusus sudah diracik Sapran agar timnya bisa meraih hasil maksimal. Ia juga mengakui anak-anak asuhnya masih melempem soal penyelesaian akhir.
Faktanya, memang bukan hal yang mudah untuk menembus pertahanan Pelita. Seperti diketahui, tim berjuluk The Young Guns itu terkenal jeli menerapkan jebakan offside.
"Strategi kami ingin cetak gol dari menit awal, finishing memang masih jadi masalah tapi latihan kemarin dan Kamis ini saya genjot kekurangan tersebut sebagai modal untuk bisa lolos ke fase berikutnya," terang Sapran.
"Kami harus mengamankan tiap momen di atas lapangan salah satu paling besar lewat gol cepat," tutur Sapran.
Berkaca dari catatan statistik, Laskar Pelangi bukanlah tim yang mahir mengoyak jala gawang lawan pada rentang menit awal. Ada sebuah presentase membuktikan enam gol yang sudah dibukukan semuanya terjadi di babak kedua, lima diantaranya 10 menit jelang laga bubar.
Menyinggung status Pelita Jaya yang notabene akan bermain di rumahnya sendiri, Sapran menyebut justru itu bisa jadi tantangan Laskar Pelangi sebagai bukti kalau mereka memang pantas meraih tiket fase knock-out. Ia juga menegaskan Anang Aditya dan kawan-kawan sudah bisa beradaptasi dengan atmosfer Nirwana Park Sawangan.
Alih-alih terlalu jauh mengorek kekuatan Pelita, Laskar Pelangi lebih ingin berjuang di atas kaki sendiri. Namun di satu sisi Sapran juga berharap akan belas kasih dewi fortuna.
"Sudah, saya sudah pernah menonton pertandingan Pelita. Tidak ada yang berbeda dengan lawan-lawan yang pernah anak-anak hadapi sebelumnya. Hanya memang faktor keberuntungan harus kami miliki," terang Sapran.
"Beberapa pertandingan terakhir kami kebobolan akibat kesalahan sendiri bukan karena taktikal lawan maka itu semoga Sabtu esok dewi fortuna mendekat ke Laskar Pelangi," tandas Sapran