Lesu Darah Tak Ada Dalam Kamus Tajimalela




IJL.Com- Meski kans untuk lolos ke fase Champions 16 Besar sudah tertutup, istilah "lesu darah" tidak ada dalam kamus armada Tajimalela FA. Usut punya usut, sang pelatih sudah menyimpan agenda tersembunyi pula. 

Sama seperti tim-tim kontestan Indonesia Junior League lainnya, Tajimalela FA U-11 sudah mulai bergegas menggenjot rutinitas latihan pasca libur lebaran usai. Pasalnya, putaran pekan terakhir babak penyisihan Grup B Sensation sudah memanggil anak-anak Rawalumbu, Kota Bekasi pada Minggu (29/5). 

Pelatih Tajimalela, Dede Samsudin sampai hari ini mengaku masih fokus membenahi daya tahan anak-anak asuhnya. Bukan pekerjaan mudah memang kembali memanaskan mesin setelah lama menepi. 

"Pekan ini kami mulai aktif kembali. Pasti yang pertama ingin saya benahi adalah stamina anak-anak karena bisa dibilang libur hampir satu minggu terbilang lama juga. Ya, titik fokusnya adalah masalah fisik," jelas Dede. 



Tajimalela sendiri sudah dipastikan tidak lolos ke fase Champions 16 Besar dan harus puas melanjutkan kiprahnya di babak Plate seperti musim lalu. Walaupun demikian, Dede menegaskan Juan Ramos Simangunsong dan kawan-kawan tak lantas jadi lesu darah. 

Jelas, laga kontra B24HABS dan BMIFA bukan jadi ajang numpang lewat saja. Modal apik tentu harus dibawa guna mengarungi babak Plate. 

"Saya lebih ingin melihat bagaimana anak-anak menerapkan hasil latihan di arena pertandingan. Tidak ada ruginya dihempas derasnya arus kompetisi karena progres yang Tajimalela cari," tegas Dede. 



"Melihat dari hasil pertandingan terakhir saya melihat anak-anak hanya kurang beruntung saja. Selain itu juga saya sedang menempa bagaimana skuat ini bisa memahami format 11v11, sejauh ini mereka sudah siap mengarah ke sana," sambung Dede. 



Sejatinya, Tajimalela memang punya determinasi permainan yang cukup mumpuni tiap kali berlaga. Begitu kolektif saat dalam keadaan menyerang ataupun bertahan, terbukti Dede pernah didapuk sebagai pelatih terbaik di pekan keenam. 

Namun Dede juga menyadari kompetisi IJL jauh dari kesan "kejar tayang". Trofi juara boleh diburu, namun mental jawara ia rasa jauh lebih perlu. 

"Kebetulan setelah kompetisi IJL  musim ini usai, saya dipindah ke kelas usai 2011 karena di Tajimalela memang ada tradisi rolling pelatih. Jadi ini momen-momen terakhir saya menangani anak-anak 2009," tutur Dede. 





"Intinya saya ingin berikan hasil yang terbaik atau kado termanis untuk anak-anak sebagai salam perpisahan," tandas Dede seraya melempar senyum. 






Berikut Jadwal Lengkap Pekan ke-10 IJL U-11:



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa