IJL.Com- Peran Muhammad Azhar Suryadi sebagai jenderal lapangan tengah Tangerang FC U-13 makin strategis dan vital. Tambah lengkap saat ban kapten melingkar gagah di lengan.
Tangerang FC harus puas berbagi angka dengan Sukabumi Pro Soccer dalam lanjutan laga pekan ke-10 Indonesia Junior League U-13, Sabtu (28/5). Sempat unggul terlebih dahulu, namun tim besutan Fadillah AS tersebut tidak kuasa mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan skor berakhir 1-1.
Baik Tangerang FC dan Sukabumi Pro Soccer sejatinya sama-sama menerapkan permainan terbuka sehingga intensitas jual beli serangan tidak terhindarkan. Namun performa apik penjaga gawang Sukabumi Pro Soccer memaksa penggawa Tangerang FC menarik nafas lebih dalam.
"Kami sudah tampil maksimal, banyak peluang tercipta. Tapi saya harus akui kiper Sukabumi Pro Soccer sedang dalam top performa," ujar kapten Tangerang FC, Muhammad Azhar Suryadi.
"Sayang memang tidak bisa mempertahankan keunggulan. Namun pastinya harus tetap bersyukur karena pertandingan juga berjalan sangat seru," sambung Azhar.
Azhar sendiri bermain sangat apik di laga akhir pekan kemarin. Perannya sebagai jenderal lapangan tengah Tangerang FC ibarat kompas alias petunjuk arah mata angin untuk rekan-rekan setimnya.
Terbukti ada satu assist berkelas ia kirimkan lewat skema sepak pojok. Di laga pekan sebelumnya, ada gol ia sumbangkan saat Tangerang FC jumpa ASTAM.
Ya, harus diakui peran Azhar semakin strategis. Banyak membuka ruang dan kran serangan. Visinya saat memindahkan bola harus diberi apresiasi tinggi. Tak berlebihan rasanya jika ia diberi label 'pemegang tongkat komando' agar skenario permainan Tangerang FC berjalan sesuai trek.
"Saya mengidolakan Toni Kroos," ungkap Azhar.
"Dia pemain yang punya kualitas di atas rata-rata saat memberi umpan. Tenang dan elegan, tidak grabak-grubuk," seru Azhar.
Ya, bermain dengan tenang menurut Azhar selalu jadi kunci agar ia bisa menampilkan performa terbaik. Apalagi dirinya juga diberi tanggung jawab lebih sebagai kapten tim.
"Saya tidak pernah merasa terbebani sebagai kapten tim, bawa enjoy saja dan justru makin percaya diri. Ya memang tanggung jawabnya lebih besar terutama harus jadi contoh untuk rekan setim juga supaya saling respect ke tim lawan juga wasit," tutur Azhar.
"Kalau misal ada teman setim yang melakukan kesalahan di atas lapangan, saya harus jadi orang pertama yang memberikan semangat. Terus motivasi karena itu juga kunci kekompakan tim," tandas Azhar.
