M Rafly Rahman: Perantau dari Tanah Daeng




IJL.Com- Demi mengejar mimpi menjadi seorang pesepak bola profesional, Muhammad Rafly Rahman rela hijrah dari kampung halaman tercinta. Tak mau lari dari tantangan, meski rasa rindu kian tebal. 

Muhammad Rafly Rahman harus ke luar lapangan dengan kepala tertunduk saat Akademi Persib Cimahi jumpa Sparta dalam lanjutan laga pekan ke-10 Indonesia Junior League (IJL) U-13, Sabtu (28/5). Selain tidak bisa menghindarkan timnya dari kekalahan, hukuman dua kartu kuning juga harus diterima sang kapten. 

Peran Rafly sebagai gelandang jangkar Akademi Persib Cimahi memang membuat dirinya jadi pemain yang paling sibuk membendung gelombang serangan lawan. Keputusan tegas dan cepat bahkan penuh risiko harus ia ambil di tengah tingginya intensitas pertandingan. 

Ditemui seusai laga, Rafly seraya ingin melempar pernyataan maaf terkait hukuman kartu yang ia terima. Pada satu sisi, jelas ia kudu berani ambil intropeksi diri. 

Rafly sendiri adalah bocah kelahiran Panreng, Sulawesi Selatan yang rela mengayuh mimpi sampai ke Cimahi. Nama besar Persib Bandung membuat dirinya tak segan untuk merantau. 

"Alasan pertama berani merantau karena saya termotivasi untuk bisa belajar sepak bola dari klub sebesar Persib. Kedua, ya mau ambil tantangan untuk sekolah lebih jauh," ujar Rafly. 

"Ya walaupun kalau malam sebelum tidur di mes itu pasti selalu rindu sama orangtua," sambung Rafly dengan aksen Bugis yang sangat kental. 



Ya, Rafly tak bisa memungkiri rasa rindu semakin tebal saat ingat kampung halaman. Dari menghabiskan waktu bersama teman sebaya dan tentunya santapan khas Tanah Daeng. 

"Suasana kampung halaman di Sidrap pasti bikin kangen. Selalu rindu main bola sama teman-teman di sana. Ada yang bikin beda, sulit jelasinnya" terang Rafly yang sudah sembilan bulan tinggal di mes Akademi Persib Cimahi. 



"Kalau soal makanan, ya jelas kangen sekali coto Makassar," tambah Rafly seraya tersenyum. 



Pesan dari orangtua tentu jadi pegangan Rafly saat memilih untuk merantau. Ia tahu betul jauh dari rumah otomatis ikut menempa mentalnya.

Apalagi bicara catatan sejarah sepak bola Indonesia, banyak pesepak bola asal Tanah Daeng yang sukses di perantauan alias tak jago kandang. Dari yang pernah berseragam Persib sebut saja nama-nama seperti Zulkfili Syukur, Isnan Ali juga Abdul Rahman. 

"Kemarin pas lebaran sempat pulang kampung, lumayan sekitar dua bulan. Ehh sekarang sudah kangen lagi. Tapi orangtua selalu beri motivasi kalau saya pasti bisa kejar mimpi asal jangan bandel dan selalu nurut sama aturan dari pelatih di Akademi Persib Cimahi. Belajar sepak bola dan pendidikan juga harus seimbang," seru Rafly. 



"Mau jawab tantangan sih kalau saya bisa sukses merantau. Semoga mimpi saya bisa bela Persib Bandung dan PSM Makassar kesampaian suatu saat nanti," tandas Rafly yang mengaku saat mengidolakan gelandang PSM, Muhammad Arfan. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa