M Fadli Nur: Disisipi Nyali Oliver Kahn




IJL.Com- Performa garang Muhammad Fadli Nur seraya jadi bukti garda terakhir Stoni Indonesia U-11 tak mudah dipreteli. Berani mengaum dari bawah mistar gawang bagaikan Oliver Kahn. 

Stoni harus puas melanjutkan kiprahnya di kancah Indonesia Junior League U-11 musim ini  lewat babak Plate. Dari 18 laga yang dilakoni selama fase penyisihan Grup A Phenomenon, anak-anak Bekasi hanya mampu mengumpulkan 38 poin dan bertengger di peringkat ke-13. Jelas, catatan tersebut belum memenuhi syarat untuk lolos ke fase Champions 16 Besar. 

Namun Stoni tak pantas berkecil hati. Meski performa masih bak yoyo alias naik turun, amunisi pemain bertalenta begitu rajin menggedor permukaan mulai dari Gilang Rizki Ramadhan (bek), Ibrahimovic Juno (gelandang) dan paling terkini yakni Muhammad Fadli Nur (kiper). 

Fadli baru saja didaulat sebagai kiper terbaik pekan kesembilan IJL U-11. Performanya yang begitu gahar berhasil membuat barisan pemain Java Soccer Academy dan Remci gigit jari. 

Faktanya memang Stoni termasuk tim dengan soliditas tinggi di sektor lini belakang. Tercatat hanya 14 gol bersarang, jauh lebih baik daripada GRT dan D'Joe United yang lolos ke fase Champions 16 Besar.

"Yang pasti performa Fadli harus jauh lebih ditingkatkan lagi. Dia tidak boleh terlalu cepat berpuas diri, saya juga berharap kompetisi IJL cepat bergulir lagi," ujar pelatih kiper Stoni, Roni Pataja. 



"Penghargaan kemarin itu anggap saja baru awalan. Seperti yang saya bilang, harus lebih meningkat lagi. Jadilah penjaga gawang modern," tutur Roni. 



Untuk ukuran penjaga gawang seusianya, Fadli bisa dibilang termasuk kiper yang "cerewet". Selain itu, ia juga tidak takut beradu mental sekaligus head to head nyali dengan pemain lawan. 

Sepak terjang Fadli saat berdiri di bawah mistar gawang mengingatkan Roni pada satu sosok kiper legendaris dunia. Tidak lain tidak bukan, dia adalah eks penggawa Timnas Jerman, Oliver Kahn. 

Selama masih aktif bermain, Kahn memang dikenal sebagai kiper karismatik yang tak jarang membuat ciut nyali musuh. Bukan 'Der Titan' namanya kalau adem ayem. Saking gaharnya baik ke lawan maupun kawan, media Jerman bahkan sempat memberi julukan nyeleneh yakni Si Gorila. 

"Fadli punya jiwa kepemimpinan tinggi. Ia berani punya sikap saat mengatur area dan rekan-rekan setimnya di lini belakang. Saya sering memanggilnya Oliver Kahn," ujar Roni yang juga ikut mengawal tumbuh kembang sang anak asuh melalui sesi latihan privat. 



"Ini musim kedua Fadli di IJL, jadi mungkin itu juga yang membuat ia berani lebih cerewet. Beban mental dan rasa gugupnya bisa dibilang sudah hilang," tambah Roni seraya tersenyum.



Roni sendiri berharap sengitnya kompetisi IJL dari musim ke musim bisa Fadli petik sebagai ilmu berharga. Apalagi lakon penjaga gawang kini bukan lagi posisi yang tabu untuk dijalani generasi pesepak bola usia dini. 

"Di level grassroot, pelatih harus benar-benar memperhatikan progres dasar anak didiknya karena itu yang akan dibawa jika nantinya sudah masuk level klub profesional. Selebihnya ya jaga dari segi motivasi saja, lebih pengertian," ujar Roni. 



"Kebetulan Fadli sudah bersama saya dari 2018, sejak masih pitik istilahnya. Anak ini punya kemauan, tahu apa makna kerja keras. Ia bercita-cita ingin seperti Andritany," pungkas Roni.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa