M Fahri Rasya: Meledak di Saat yang Tepat




IJL.Com- Tanpa ada aksi heroik M Fahri Rasya, jalan cerita Jayakarta di fase Champions 16 Besar Indonesia Junior League U-9 jelas akan berbeda. Tepis sepakan 12 pas, meledak di saat yang tepat. 

Dongeng tim debutan, Jayakarta di kancah IJL U-9 musim ini terus berlanjut. Fase Champions 16 Besar baru saja dilangkahi. Predikat runner-up klasemen Grup A disegel dengan total torehan delapan poin lewat catatan satu menang dan dua imbang. 

Penampilan puncak Jayakarta terhelat di laga terakhir kontra FIFA Farmel yang bernafsu menyabet poin penuh guna menggenapkan kampanye sapu bersih. Hebatnya, anak-anak Ibu Kota bisa meladeni dengan gaya permainan militansi tingkat tinggi, skor imbang tanpa gol sukses dikunci demi mengamankan tiket perempatfinal. 

Mimpi Jayakarta untuk melenggang ke babak perempatfinal sebenarnya hampir saja terancam. Seperti diketahui, FIFA Farmel mendapat bonus penalti tepat di penghujung laga. Untung ada aksi heroik sang penjaga gawang, M Fahri Rasya yang berhasil menjinakkan si kulit bundar sepakan 12 pas penggawa 'Jawara Rajawali'. 

Di saat menghadapi situasi genting, Fahri ogah ambil pusing. Dengan fasihnya ia menari-menari di bawah mistar gawang guna memecah belah titik konsentrasi si algojo. 

"Iya saya memang sengaja gerak-gerak ga hanya berdiri di tengah saja biar yang nendang justru makin bingung mau nembak kemana. Supaya buat konsentrasi lawan pecah saja," ujar Umay, sapaan akrab M Fahri Rasya. 



"Tatap mata lawan sebentar saja. Terus selanjutnya yang penting saya fokus ke bola," sambung fans berat penjaga gawang Persija sekaligus seniornya di Jayakarta, Andritany Ardhiyasa tersebut. 



Umay sendiri sudah tiga tahun berseragam Jayakarta. Badai ancaman yang datang silih berganti sudah ia "sulap" bagai makanan sehari-hari. Dari Andritany, Manuel Neuer bahkan kiper legendaris asal Jerman yang bisa dibilang terdengar asing untuk bocah seusianya yakni Oliver Kahn. 

Yang menarik, Umay mengenal Kahn dengan cara berbeda. Bukan dari cerita mulut ke mulut, namun justru berasal dari dunia  gim. 

"Saya memang tidak pernah lihat Kahn bermain, saya tahunya dari game PES 2021 Mobile," ungkap Umay. 



"Main seperti master league gitu. Kemudian dapat pemain legend, Oliver Kahn. Ternyata dia kiper yang bagus banget, nilainya sampai 91," tutur Umay lagi. 



Pasca peluit panjang usai, suporter Jayakarta yang menyerbu lapangan pun langsung mengarak Umay bak prajurit pulang dari medan pertempuran. Bangga dan kaget campur jadi satu, kisah monumental dengan manis terekam. 

"Saya tidak menyangka pakai digendong-gendong segala. Kaget sekali. Tapi ya bangga juga bisa bawa Jayakarta lolos," ucap Umay. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa