M Husen: Tak Akan Lari Gunung Dikejar




IJL.Com- Muhammad Husen berharap barisan pemain yang diberi kesempatan menikmati panggung IJL All Star U-13 musim 2020/2021 tidak layu sebelum berkembang. Kudu paham terjalnya proses dan progres, tak akan lari gunung dikejar.

Karakter asli pelatih Sparta U-13, Muhammad Husen keluar saat mendampingi anak-anak IJL All Star Phenomenon menjalani sesi latihan tim Minggu (31/10). Dikenal sebagai juru taktik pemikir dan berani blak-blakan sepanjang perhelatan kompetisi berjalan, ternyata eks pemain Persikad Depok dan Persepam Madura itu bisa dibilang kocak dan mudah berbaur dengan barisan anak didik.

Tidak jarang Husen menggoda anak-anak IJL All Star U-13 Phenomenon demi memancing keluar inner beauty Gahral Zhafiq dan kawan-kawan. Sangat cair, serius tapi santai.

Keringat deras yang mengucur dari bingkai wajah diselimuti gelak tawa. Sesi latihan yang berjalan selama dua jam tak terasa sangat cepat berlalu seiring matahari terbenam.

Bagi Husen, perhelatan IJL All Star sejatinya lebih dari sekadar laga 'perang bintang'. Ada makna filosofis kental di dalamnya, ya sepak bola sebagai alat pemersatu.

"Ya beginilah sepak bola, mau pergi kemana saja tetap ketemu juga akhirnya. Selama kompetisi kemarin dengan seragam berbeda-beda dan bisa disatukan di IJL All Star, mirip dengan aroma Tim Nasional ya," tutur Husen.



"Sepak bola tidak bisa lepas dari yang namanya pengalaman, itu mahal harganya. Anggap IJL All Star ini sebuah pengalaman, tidak semua bisa mendapatkannya," tambah Husen.



Walau demikian, Husen berharap label IJL All Star yang sudah melekat tidak membuat anak-anak terpilih jadi besar kepala. Pasalnya, layu sebelum berkembang masih menjadi hantu dalam sistem pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia.

Tak akan lari gunung dikejar. Mungkin itu peribahasa yang paling tepat. Menurut Husen, proses dan progres adalah satu tarikan nafas.

"Seringkali kita tidak sabar menunggu anak-anak berkembang dengan proses dan progres alami. Ibarat buah yang belum matang, main dicomot saja. Sepak bola itu tidak bisa instan," tegas Husen.



"Kalau saya boleh berpesan, anak-anak terpilih yang akan bertanding di IJL All Star supaya tidak mudah terbuai dengan predikat bintang itu sendiri. Justru harus makin sadar untuk berani lebih berkembang. Bumbu IJL All Star ini menarik untuk memompa motivasi anak-anak agar semakin paham arti proses dan progres," tandas Husen.



IJL All Star 2020/2021 presented by Zenith Apparel akan digelar pada Minggu (7/11) mulai pukul 08.00 WIB di Lapangan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, Serpong, Tangerang Selatan. Bukan sebagai ajang seleksi pemain, namun lebih kepada penghargaan atas hasil kerja keras, komitmen serta pengorbanan tiap-tiap individu selama satu musim berkompetisi demi membawa harum nama tim kebanggaan.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa