IJL.Com- Hanya mencetak satu gol ke gawang Tangerang FC belum bisa membuat juru gedor Sparta U-13, Muhammad Nazwan tersenyum puas. Akui masih kurang greget.
Tren positif anak-anak Sparta di kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-13 masih terjaga. Dalam lanjutan laga pekan keenam, Sabtu (19/3), tim besutan M Ali Nur tersebut berhasil membungkam Tangerang FC dengan skor akhir 2-0.
Juru gedor andalan Sparta, Muhammad Nazwan kembali menambah pundi-pundi golnya, satu kali ia melukiskan nama di papan skor. Namun performa yang ditunjukkan pada akhir pekan kemarin diakui masih kurang greget.
Fakta di atas lapangan, Sparta memang berulangkali punya peluang emas. Performa heroik penjaga gawang Tangerang FC benar-benar membuat Nazwan putar otak lebih kencang.
"Pertandingan yang berjalan luar biasa sebenarnya tapi harus diakui performa saya kurang maksimal," ujar Nazwan.
"Ada banyak PR saya bawa pulang. Harusnya bisa bikin gol lewat penalti tadi, tapi saya kurang tenang dan ragu-ragu," sambung Nazwan.
Harus diakui memang, Nazwan menjadi sosok yang tidak tergantikan di lini depan Sparta. Terbukti ada enam gol disarangkan dari tiga laga IJL U-13 berjalan hingga bertengger di puncak teratas pencetak gol bersanding dengan bomber Jak's Soccer, Valentino Febri. Jika terus konsisten bukan tidak mungkin gelar top-skorer mendarat di pelukan pada akhir musim.
Nazwan sendiri sebenarnya cukup beruntung disokong gaya permainan Sparta yang dinilai sangat kolektif. Rekan-rekan setimnya ibarat pelayan yang ramah untuk pemilik nomor punggung 10 tersebut.
Apalagi jika sudah bicara soal atmosfer kompetisi IJL, Nazwan sudah banyak makan asam garam. 2022 ini, genap empat musim ia menggali ilmu dari balik sengitnya peta kontestasi.
Selain itu, darah sepak bola juga mengalir dalam DNA Nazwan. Seperti diketahui, ayahnya yakni Muhammad Husen adalah mantan penggawa Persepam Madura dan Persikad Depok serta pelatih IJL All Stars U-13 musim 2020/2021.
"Saya ingin sekali teruskan jejak ayah. Tapi saya tahu itu tidak gampang. Harus punya komitmen dan kerja keras," ujar Nazwan.
"Ayah selalu beri nasihat. Dia selalu bilang, kalau mau jadi pesepak bola profesional ga boleh gampang patah semangat apalagi ngeluh soal latihan. Harus pintar-pintar jaga kondisi juga termasuk pola makan. Banyak ambil pelajaran dari semua pertandingan," tandas Nazwan.